Mahasiswa UAD Ciptakan Inovasi Sereal Penangkal Radikal Bebas

Sunartono

Minggu, 26 Mei 2024 - 09:47 WIB

Sunartono

Mahasiswa UAD Ciptakan Inovasi Sereal Penangkal Radikal Bebas

Sejumlah mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja berhasil menciptakan sereal dari bahan mikroalga yang diberi nama Bluemeal Sereal Fikosianin. Sereal ini memiliki kandungan protein tinggi dan bisa menjadi penangkal radikal bebas. - Istimewa.

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja berhasil menciptakan sereal dari bahan mikroalga yang diberi nama Bluemeal Sereal Fikosianin. Sereal ini memiliki kandungan protein tinggi dan bisa menjadi penangkal radikal bebas.

Di sisi lain inovasi ini mampu menambah daftar produk dari kelautan karena bahan baku berasal dari laut. Sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini antara lain Lathifah Apriana Putri dan Fatma Dwi Kusuma dari Prodi Bisnis Jasa Makanan serta Ivani Kartika Cahyani Putri dari Prodi Teknik Industri. Tim ini diampu oleh Retnosyari Septiyani selaku dosen pembimbing.

Para mahasiswa ini mengangkat penelitian itu bertajuk Bluemeal: Sereal Fikosianin sebagai Sumber Protein dan Antioksidan Masa Depan Penangkal Radikal Bebas untuk Mendukung Blue Circular Economy Indonesia. "Ini merupakan produk inovasi kami berupa sereal yang mengandung fikosianin, pigmen alami dari mikroalga Spirulina," kata Lathifah Apriana Putri selaku ketua tim.

Ia menambahkan Bluemeal Sereal Fikosianin dikembangkan sebagai sumber protein dan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Harapannya melalui inovasi tersebut dapat mendukung kesehatan masyarakat, dan berkontribusi pada ekonomi biru di Indonesia.

"Pembuatan produk ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya hayati laut Indonesia secara berkelanjutan dan meningkatkan nilai tambah produk kelautan," kata Fatma Dwi Kusuma.

Tim ini berharap inovasi tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia terutama dalam bidang pangan dan kesehatan. Penelitian tersebut menjadi salah satu dari 40 penelitian mahasiswa yang lolos Program Kreativitas Mahasiswa Belmawa Kemendikbud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News