Advertisement

Proyek ITF Bawuran untuk Penanganan Sampah Terancam Mangkrak, Ini Penyebabnya

Jumali
Jum'at, 05 Juli 2024 - 12:27 WIB
Sunartono
Proyek ITF Bawuran untuk Penanganan Sampah Terancam Mangkrak, Ini Penyebabnya Proyek pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi Bawuran di Padukuhan Sentulrejo, Bawuran, Pleret, Bantul saat ini mandek. DLH mengungkap sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengerjaan proyek tersebut. - Harian Jogja/Jumali.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Proyek pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi Bawuran di Padukuhan Sentulrejo, Bawuran, Pleret, Bantul saat ini mandek. DLH mengungkap sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengerjaan proyek tersebut.

Rencana awal pengoperasionalan ITF yang ditargetkan mulai Juni 2024, sampai saat ini belum ada kejelasan. ITF yang dibangun di atas Sultan Ground tersebut diproyeksikan mampu menerima 70 ton sampah per hari, dan dapat mengolah sampah hingga 50 ton setiap harinya.

Advertisement

Pantauan Harianjogja.com di lokasi, Kamis (4/7/2024), tak ada aktivitas pembangunan. Hanya ada dua pekerja yang berjaga di kawasan tersebut. Sementara, beberapa alat dan mesin pengolah sampah untuk digunakan di ITF Bawuran, Bantul, yang telah diserahkan sejak Jumat (17/5/2024), dibiarkan terbengkalai di lokasi pembangunan ITF Bawuran. Alat tersebut, hanya ditutup spanduk saat hujan. Sementara bangunan ITF, Bawuran sejauh ini masih berwujud pondasi dan rangka. Dan, belum ada penutup.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan, DLH yang bertugas memonitoring pelaksanaan pembangunan ITF Bawuran sampai saat ini masih terus mengejar Perumda Aneka Dharma untuk mempercepat pembangunan hanggar dan infrastruktur ITF Bawuran. Hanya saja, sampai saat ini diakui Bambang, pembangunannya masih jauh dari target. Sebab, awalnya pembangunan ITF Bawuran ditarget selesai dan bisa beroperasional Juni 2024.

"Sekarang baru 45 persen. Kemarin kami sudah minta Aneka Dharma mempercepat pembangunannya. Agar bisa mengejar target September dioperasionalkan," kata Bambang, Kamis (4/7/2024).

Hanya saja, diakui Bambang saat ini, perkembangan pembangunan infrastruktur ITF Bawuran masih mengalami kendala. Padahal, beberapa alat pengolah sudah ada di area pembangunan ITF Bawuran. "Kalau tempatnya sekarang memang belum tertata dan ngak bisa jalan. Belum listriknya, panel-panelnya juga belum terpasang juga," imbuh Bambang.

BACA JUGA : Bupati Halim Optimistis Aneka Dharma Bisa Kelola ITF Bawuran dengan Optimal

Terkait kemungkinan kerusakan alat karena hanya ditempatkan ditempat terbuka di area pembangunan ITF, Bambang menyatakan belum semua alat datang dan ditempatkan di lokasi pembangunan ITF. Ada beberapa alat seperti tungku pembakaran yang diletakkan di lokasi pembangunan ITF.

"Untuk yang ditaruh diluar enggak masalah. Tapi sekali lagi, kuncinya percepatan infrestruktur, alat kan ada masa pemeliharaan dari rekanan. Kalau kena hujan terus perlu dicat lagi, kan bisa dicat lagi nantinya," ucap Bambang.

Ia mengungkap dari komunikasi yang dilakukan oleh DLH dengan Perumda Aneka Dharma, ada sejumlah kendala dalam pembangunan ITF Bawuran. Selain tenaga yang membangun infrastruktur, kendala lain adalah alat. "Kan alatnya juga harus beli, artinya pendanaan. Bisa jadi saat ini sedang proses nego dengan penyedia alat. Karena alat yang datang ini kan baru sebagian," kata Bambang.

Oleh karena itu, ia berharap agar Perumda Aneka Dharma segera mempercepat pembangunan ITF Bawuran. Tujuannya, agar bisa dioperasionalkan pada September mendatang. "Mau tidak mau, ya harus beroperasional September," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bersaing dengan Finalis dari 71 Negara, Puteri Indonesia Sukses Raih Miss Supranational 2024

News
| Minggu, 07 Juli 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement