Advertisement

Upacara Adat Suran Mbah Demang, Ajak Teladani Nilai Luhur Ki Demang Cokrodikromo

Abdul Hamied Razak
Minggu, 14 Juli 2024 - 13:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Upacara Adat Suran Mbah Demang, Ajak Teladani Nilai Luhur Ki Demang Cokrodikromo Upacara Adat Suran Mbah Demang yang digelar pada 7 Sura atau malam hari jelang 8 Sura yakni pada Sabtu, (13/7/2024) di Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Sleman. Ist - humas

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Upacara Adat Suran Mbah Demang yang digelar pada 7 Sura atau malam hari jelang 8 Sura yakni pada Sabtu, (13/7/2024) di Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping berlangsung khidmah.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berkesempatan turut mengikuti rangkaian prosesi. Di antaranya, menyebar ‘udik-udik’ serta melepas merpati putih sebelum mengikuti prosesi kirab pusaka, kitab dan bendhe dengan menaiki andong yang dimulai dari halaman Kantor Kalurahan Banyuraden menuju Rumah Tabon Ki Demang Cokrodikromo di Modinan.

Advertisement

BACA JUGA: Penemuan Patung Arca Ganesha di Sleman Erat dengan Unsur Peribadatan

Kirab tahun ini dimeriahkan 7 kelompok bregada dari seluruh Padukuhan dan 8 kelompok kesenian serta ogoh-ogoh.

Pada kesempatan itu, Kustini mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan peninggalan dan tradisi leluhur. Selain itu, nilai luhur yang diwariskan Ki Demang Cokrodikromo dapat diimplementasikan di kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Banyuradan untuk meneladani nilai luhur yang diwariskan Ki Demang. Melalui Upacara Adat ini juga bisa menjadi pengingat bagi masyarakat Banyuraden dan sekitarnya akan tradisi leluhur yang harus dilestarikan,” ujar Kustini.

Lebih lanjut, dengan nguri-uri kebudayaan dan tradisi leluhur ini kedepannya juga dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan adat istiadat dan seni tradisi di Kabupaten Sleman. Ia berharap upacara adat ini dapat lebih dikenal masyarakat luas bahkan mancanegara sebagai upacara adat yang berasal dari Kabupaten Sleman.

“Saya berharap upacara adat Suran Mbah Demang dapat dikenal oleh masyarakat luas bahkan mancanegara sebagai upacara adat yang berasal dari Kabupaten Sleman. Tujuannya tentu menunjukan bahwa di Sleman masih memiliki kekayaan budaya, tradisi dan adat yang terus dilestarikan,” kata Kustini.

Sementara itu, Lurah Banyuraden, Sudarisman menyampaikan Upacara Adat Suran Mbah Demang ini mengusung tema Hambuka Marga Banyuraden Mandiri Budaya. Menurutnya, Upacara adat ini untuk mengenang ketokohan Ki Demang sekaligus menampilkan potensi kesenian budaya di Banyuraden.

Dalam prosesi kirab di Rumah Tabon Ki Demang, dilakukan serah terima pusaka, kitab dan bendhe oleh Lurah Banyuraden kepada perwakilan keluarga dan keturunan Ki Demang Cokrodikromo.

Ribuan masyarakat hadir menyaksikan di sepanjang jalur kirab dan ditutup dengan memperebutkan gunungan yang telah dikirab menuju Rumah Tabon Ki Demang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan, TNI dan Pelaku Usaha Melakukan Sinergi Program

News
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement