Advertisement

12 Kelompok Ternak di Gunungkidul Diidentifikasi untuk Menerima Bantuan Sapi dari Kementan

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 18 Juli 2024 - 16:17 WIB
Abdul Hamied Razak
12 Kelompok Ternak di Gunungkidul Diidentifikasi untuk Menerima Bantuan Sapi dari Kementan Sapi, hewan kurban / Ilustrasi freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebanyak 12 kelompok ternak di Gunungkidul akan diverifikasi untuk mendapat bantuan sapi dari Kementerian Pertanian (Kementan). Bantuan sapi tersebut akan disalurkan pada 2025.

Kepala Bidang Bina Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, Suyanto mengatakan kelompok ternak ini tersebar di Kapanewon Playen, Ponjong, Wonosari, Nglipar, Patuk, dan Semanu.

Advertisement

BACA JUGA: Dulu Gitaris, Pria di Gunungkidul Ini Sukses Jadi Peternak Sapi Langganan Artis

Nama kelompok tersebut yaitu Andini Mulyo, Sri Makmur, Bina Gama, Lembu Makmur, Sapi Sejahtera, Ngudi Rejeki, Maju Makmur, Seloso Wage, Dadi Ngredo, Ngulir Budi, Bukit Anugrah, dan Suko Makmur.

“Baru informasi saja sebenarnya. Bantuan ini dari Dirjen Peternakan. Penyalurannya nanti lewat Provinsi. Kami diminta diminta untuk menyiapkan kelompok saja. Belum tahu juga dapat sapi dewasa berapa,” kata Suyanto dihubungi, Kamis, (18/7/2024).

Suyanto menambahkan kelompok yang diidentifikasi didasarkan pada beberapa kriteria seperti pernah mendapat bantuan sapi atau belum, sudah teregistrasi atau belum, dan keaktifan kelompok.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY nantinya juga akan melakukan verifikasi ulang. Dengan begitu, sasaran penerima bantuan tepat.

Dia mengaku kelompok peternak sapi di seluruh wilayah Gunungkidul mencapai sekitar 400 kelompok. “Kelompok ternak mestinya mandiri. Tapi untuk nomor registernya itu masih lewat penyuluh. Penumbuhan, pengembangan, dan register kelompok memang dari PPL [petugas penyuluh lapangan],” katanya.

Lebih jauh, Suyanti menerangkan Menteri Pertanian pada 2015 pernah menurunkan surat keputusan (SK) mengenai wilayah sumber bibit sapi peranakan ongole. Di Gunungkidu, hanya ada dua kapanewon yang masuk SK yaitu Playen dan Wonosari.

“Sampai sekarang masih kami monitor peternakan di dua kapanewon ini. Dua wilayah ini memang populasi sapi paling banyak,” ucapnya.

DPKH juga terus membantu peternak Gunungkidul. Salah satu program yang sedang dilaksanakan yaitu pembangunan bank pakan ternak ruminansia di Padukuhan Tahunan, Kalurahan Bulurejo, Semin. Program ini berasal dari Kementerian Pertanian. Nilai pembangunan mencapai Rp300 juta.

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari telah mengatakan bank pakan ternak ini akan sangat bermanfaat ketika musim paceklik.

Sub Koordinator Kelompok Substansi Alat, Mesin, Vaksin, Obat, dan Pakan DPKH Gunungkidul, Rustini Dwi Widyastuti menyampaikan hingga saat ini ada total delapan bank pakan ternak di Kabupaten Gunungkidul. Delapan ini berada di Kalurahan Sawahan, Kalurahan Sumberwungu, Kalurahan Bleberan, Kalurahan Ngawu, Kalurahan Ngleri, Kalurahan Banaran, Kalurahan Ngalang, dan Kalurahan Sampang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement