Advertisement

1 Orang Meninggal dari 6 Kasus Leptospirosis di Jogja Tahun Ini, Masyarakat Diminta Waspada

Alfi Annisa Karin
Senin, 19 Agustus 2024 - 15:37 WIB
Arief Junianto
1 Orang Meninggal dari 6 Kasus Leptospirosis di Jogja Tahun Ini, Masyarakat Diminta Waspada Ilustrasi leptospirosis. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat untuk mewaspadai persebaran penyakit Leptospirosis yang ditularkan melalui air kencing tikus dan umumnya terjadi pada musim hujan. Lingkungan yang kumuh hingga tumpukan sampah juga bisa menjadi potensi penyebaran penyakit Leptospirosis.

Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu menyebut telah ada enam kasus Leptospirosis di Kota Jogja.

Advertisement

Keenam kasus itu Tersebar di Kemantren Gondokusuman, Mantrijeron, Ngampilan, Kotagede, Tegalrejo, hingga Mergangsan. Satu di antaranya ada yang meninggal dunia pada awal tahun lalu. "Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan wilayah sekitar rumah," ujar Endang, Senin (19/8/2024).

Endang mengatakan Leptospirosis merupakan penyakit yang disebarkan oleh hewan pengerat seperti tikus. Biasanya menular lewat luka di kulit yang terbuka.

Penyakit itu kerap ditemui pada wilayah kumuh ataupun tempat yang di dalamnya terdapat tumpukan sampah atau barang bekas. Masyarakat diimbau untuk mencegah munculnya sarang tikus dengan menjaga kebersihan. “Kami imbau agar masyarakat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat," imbaunya.

Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja, Lana Unwanah menyebut potensi penyebaran Leptospirosis biasanya semakin meningkat pada musim hujan. Ini mengingat biasanya akan terjadi banyak genangan air saat musim hujan.

Dia menambahkan, masa inkubasi Leptospirosis rata-rata mencapai 7-10 hari. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi demam, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis, paha, mata kuning. Lalu, penderita biasanya tidak kencing sampai 6 jam. “Jika mengalami gejala itu dan melakukan pekerjaan yang berisiko terpapar urin tikus diharapkan segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," ungkapnya.

Lana menambahkan, tahun lalu setidaknya ada 23 kasus Leptospirosis di Kota Jogja. "Dari puluhan kasus itu tidak ada yang sampai meninggal dunia," kata Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tantangan GenRe Menuju Indonesia Emas, 1 dari 3 Remaja Indonesia 10-17 Tahun Miliki Masalah Kesehatan Mental

News
| Kamis, 19 September 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement