Advertisement

Promo November

Kepemilikan IKD di Bantul Baru Sekitar 8%, Ponsel Kebanyakan Warga Tak Support

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 22 Agustus 2024 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Kepemilikan IKD di Bantul Baru Sekitar 8%, Ponsel Kebanyakan Warga Tak Support Ilustrasi IKD. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Angka Kepemilikan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Bantul masih jauh dari target nasional. Sejauh ini, berdasarkan data dari Pemkab Bantul, angka kepemilikan IKD di Bumi Projotamansari hingga kini baru sekitar 8%, padahal target dari Pusat adalah 30%.

Untuk itu, Pemkab Bantul berupaya melakukan pendaftaran dengan mendatangi warga untuk meningkatkan angka kepemilikan IKD. 

Advertisement

Kepala Disdukcapil Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan kepemilikan IKD telah mencapai 8,56%. Sementara target dari Pusat masih berkisar 30%.  “Jadi kemarin untuk mengejar target nasional [kepemilikan IKD mencapai 30 persen] hampir tidak mungkin. Saya hanya menargetkan 10 persen,” ujarnya, Kamis (22/8/2024). 

Dia menuturkan target kepemilikan IKD yang ditetapkan nasional menurutnya mustahil tercapai. Hal itu, lantaran sebagian besar warga Bantul belum memiliki ponsel yang memadai untuk mendaftarkan kepemilikan IKD secara mandiri. 

Dia menuturkan Disdukcapil Bantul telah mendata penduduk berusia 20-40 tahun sebagai kelompok sasaran kepemilikan IKD.

Dari situ, pihaknya memberikan undangan by name by address untuk dilakukan pendaftaran IKD di padukuhan masing-masing. “IKD kemungkinan [digunakan] di generasi usia 20-40 tahun yang pegang ponsel, dan ponselnya support, tidak gaptek, itu kelompok sasaran,” ujarnya. 

Karena itu, menurut Kwintarto pihaknya melakukan jemput bola kepada masyarakat usia tersebut untuk didaftarkan IKD. Dia memperkirakan dengan upaya tersebut penduduk yang dapat didaftarkan IKDnya dapat mencapai sekitar 300-400 orang per padukuhan.

BACA JUGA: Pemanfaatan Minim, Capaian Identitas Kependudukan Digital Kulonprogo Baru 3,75 Persen

Dia menuturkan sebelumnya pihaknya melakukan jemput bola ke padukuhan dengan memberikan undangan ke perangkat desa setempat. Namun yang hadir hanya sekitar 60-70 orang. "Kami lalu menggunakan undangan by address dan itu sangat efektif. Itu [undangan by name by address] di-support oleh lurah, dan kepala dukuh," katanya.

Dia menargetkan program tersebut dapat menjangkau satu per tiga penduduk Bantul.

Dalam program tersebut, pemilih pemula yang belum merekam data KTP-el juga bisa mengakses pelayanan perekaman KTP-el di sana. Bagi desa yang mengajukan [program jemput bola pendaftaran] IKD sekaligus perekaman pemula bisa kami  layani," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan

News
| Minggu, 24 November 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement