Advertisement

Promo November

BPBD DIY Butuh Kerja Sama Multi-Pihak Mengantisipasi Potensi Gempa Megathrust

Newswire
Kamis, 05 September 2024 - 20:27 WIB
Maya Herawati
BPBD DIY Butuh Kerja Sama Multi-Pihak Mengantisipasi Potensi Gempa Megathrust Foti ilustrasi seismograf gempa bumi / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut perlunya kerja sama multi-pihak untuk memberikan simulasi edukasi, sosialisasi, kepada masyarakat untuk mitigasi bencana gempa megathrust.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad di Yogyakarta, Kamis, mengatakan perlu peningkatan kemampuan mitigasi masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir selatan DIY.

Advertisement

"Perlu ada kerja sama multi-pihak untuk memberikan simulasi edukasi, sosialisasi, terutama masyarakat pesisir ketika terjadi megathrust," kata dia, Kamis (5/9/2024).

Menurut Noviar, upaya mitigasi yang ditekankan antara lain mengetahui jalur-jalur evakuasi apabila terjadi tsunami, serta titik kumpul yang jauh dari bangunan yang rentan roboh akibat gempa. Selain itu masyarakat perlu menyiapkan tas siaga bencana untuk mengisi keperluan darurat serta dokumen-dokumen penting yang mudah dibawa.

"Jangan lupa selalu memperhatikan peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG dan BPBD DIY maupun kabupaten/kota," kata dia.

Menurut dia, masyarakat di enam desa yang berlokasi di pesisir Pantai Glagah Kabupaten Kulon Progo telah memperoleh penguatan kesiapsiagaan melalui simulasi sekaligus pemasangan jalur evakuasi.

BPBD juga telah membuat jalur evakuasi di sepanjang pesisir Kabupaten Gunungkidul dan masih akan menambah pemasangan rambu jalur evakuasi di sejumlah titik.

Noviar meminta masyarakat di DIY tidak panik menghadapi potensi gempa bumi megathrust, namun terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana yang tidak dapat diprediksi itu.

"Waktunya tidak ada yang tahu. Tidak ada satupun teknologi yang mampu memprediksi (gempa megathrust)," katanya.

BACA JUGA: Jangan Terlewat! Pendaftaran CPNS di Bantul Diperpanjang sampai 10 September 2024

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta Setyoajie Prayoedhie mengatakan informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat.

Dia menegaskan informasi potensi gempa dan tsunami merupakan upaya persiapan untuk mencegah risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa, apabila terjadi gempa kuat dan membangkitkan tsunami dengan skenario terburuk.

"Megathrust adalah fakta. Untuk itu BMKG mengimbau kepada pemerintah, pihak swasta, LSM, dan seluruh elemen masyarakat, agar mulai melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi megathrust dengan cara tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa," kata Setyoajie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

News
| Jum'at, 22 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement