Masjid Jogokaryan Terima Kunjungan Relawan Kemanusiaan dan Pengungsi Gaza
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Masjid Jogokaryan menerima kunjungan dari sejumlah anak pengunsi Gaza Palestina beserta relawan kemanusiaan dari King Hussein Ceancer Centre (KHCC), Kamis (12/9/2024).
Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi kepada Masjid Jogokaryan yang intens mengirimkan bantuan dan relawan. Terdapat empat anak Palestina yang merupakan korban genosida di Gaza yang ikut dalam kunjungan ini.
Advertisement
Mereka disambut dengan ceria oleh anak-anak TK sekitar Masjid Jogokaryan dengan menyanyikan lagu Palestina berjudul Atuna Tufuli.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel di Al Mawasi Tewaskan 40 Orang, Puluhan Lainnya Luka-luka
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokaryan, Muhammad Jazir, menjelaskan kunjungan ini merupakan kunjungan balasan setelah dua bulan lalu relawan kemanusuaan Masjid Jogokaryan mengirim bantuan ke Palestina. “Kemudian diminta singgah di rumah sakit kanker yang dikelola oleh keluarga kerajaan Yordania [KHCC],” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, mereka mengunjungi lembaga-lembaga yang intens mengirimkan bantuan untuk Palestina, salah satunya Masjid Jogokaryan. “Juga untuk melanjutkan kerja sama berkait program-program bantuan kemanusiaan. Mereka pengungsi palestina yang tinggal di perbatasan dan aktivis kemanusiaan Palestina,” paparnya.
Adapun selama serangan militer oleh Israel berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu, Masjid Jogokaryan setidaknya telah mengirimkan sebanyak empat kali tahapan bantuan, dengan total nilai Rp4,2 miliar. “Yang terakhir kemaren tahap keempat sebesar Rp1,7 miliar,” paparnya.
Dalam pengiriman bantuan tahap keempat tersebut, Masjid Jogokaryan juga memberangkatkan dua relawan. Bantuan dikirim dari Indonesia dalam bentuk uang, yang kemudian dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan para pengungsi, di Yordania dan Rafah.
Dari upaya yang dilakukan Masjid Jogokaryan ini, ia ingin menyampaikan jika tugas negara menurut para pendiri negara, mengacu pada alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, memiliki peran untuk membebaskan penjajahan di atas dunia.
“Sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai pri kemanusiaan dan pri keadilan. Negara ini didirikan oleh para pendiri negara untuk membebaskan penjajahan di atas dunia, tidak hanya di indonesia. Jadi ada misi kemanusiaan dalam pendirian negara kita,” paparnya.
Maka upaya memerdekakakn negara terjajah adalah misi kemamusiaan Indonesia yang harus terus dilanjutkan. Kemudian pada alinea ketiga kalimat terakhir Pembukaan UUD 1945 dinyatakan negara ikut serta menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Jadi tugas konstitusional ini coba kami aplikasikan dalam kehidupan melalui jejaring masjid ini. Anak anak menyambut membawa bendera merah-putih untuk memberikan kesadaran bahwa nilai-nilai kebangsaan Indinesia mengandung nilai kemanusiaan. Tidak bisa dipisahkan antara kebangsaan dan kemanusiaan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
Advertisement
Advertisement