Isu Daya Beli Masyarakat Turun Jadi Tantangan PTS Raih Mahasiswa Baru di 2025

Harianjogja.com, JOGJA—Alarm daya beli masyarakat yang menurun akhir-akhir diprediksi akan berdampak pada orang tua menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi. Salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jogja, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merespons hal tersebut dengan mengubah strategi penerimaan mahasiswa baru 2025.

Sebagaimana diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi mulai membaik pada Agustus 2024, yakni kembali ke level 0,03 persen secara bulanan. Tingkat deflasi di Indonesia kembali memburuk ke posisi 0,12 persen mtm pada September 2024. Secara historis, deflasi September 2024 merupakan deflasi terdalam dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir, dengan tingkat deflasi sebesar 0,12 persen mtm.

Rektor UAD Profesor Muchlas mengakui alarm daya beli masyarakat yang menurun yang terjadi akhir-akhir ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi PTS untuk mendapatkan mahasiswa tahun akademik 2024/2025. Meski demikian, pihaknya optimistis dalam menatapa 2025.

"Memang kami harus bekerja lebih esktra agar menjadi pilihan bagi calon pendaftar. Strategi kami opetimalkan seperti lewat medsos sampai ke dari mulut ke mulut tentang keunggulan kampus. Apalagi saat ini daya beli masyarakat sedang menurun, artinya keinginan orang tua menyekolahkan anaknya juga kemungkinan terdampak," katanya di sela-sela Kick Off PMB 2025 di Kampus UAD, Sabtu (12/10/2024).

Kampus ini menargetkan ada 7.000 mahasiswa baru untuk tahun 2025/2026, saat ini tercatat sudah ada 4.500 calon yang mendaftar. Ia mengajak para stakeholder internal untuk turut mengedukasi para mahasiswa mengenai pembelajaran dan prospek masing-masing program studi. "Kunci promosi kami saat ini tidak hanya to share atau to inform, tetapi juga to educate," ujarnya.

Ketua Panitia PMB UAD 2025 Wahyu Widyaningsih menambahkan penerimaan mahasiswa baru dapat diakses di situs resmi dan media sosial PMB UAD. Selain itu berbagai jalur dan beasiswa yang telah disediakan UAD. Program sarjana terdiri atas 11 fakultas dan 37 program studi, sedangkan program pascasarjana akan dibuka pertengahan November 2024 mendatang. "Terhitung mulai hari ini, kami telah menerima banyak pesan antusiasme dari para calon mahasiswa dari seluruh Indonesia," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News