Advertisement

Perdua Bulan, Budidaya Lele Banjarharjo Kulonprogo Tembus Rp412 Juta

Triyo Handoko
Selasa, 15 Oktober 2024 - 07:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Perdua Bulan, Budidaya Lele Banjarharjo Kulonprogo Tembus Rp412 Juta Suasana kolam budidaya lele di Kalruahan Banjarharjo yang satu kolamnya mampu menghasilkan omzet Rp2,5 juta sekali panen, Senin (14/10 - 2024).

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Budidaya lele di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang terbukti meningkatkan kesejahteraan warganya karena tiap panen omzetnya Rp412 juta.

Panen lele itu dilakukan setiap 70 hari sekali sesuai satu siklus penggemukan ikan air tawar ini. Total di Kalurahan Banjarharjo terdapat 165 kolam lele dimana setiap panen omzet tiap kolamnya sebesar Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta. Ratusan kolam lele ini dikelola oleh 13 kelompok budidaya ikan.

Advertisement

BACA JUGA: Selokan Van Der Wicjk Ditutup, Kerugian Petani di Sleman Ditaksir Capai Miliaran Rupiah

Lurah Banjarharjo, Santoso menyebut budidaya lele ini pertama kali diinisiasinya sejak 2008 silam saat ia belum jadi lurah. Saat memulai itu hanya ada lima kolam lele yang dikelola warga. "Awalnya kami belajar secara mandiri dengan kelompok budidaya di Moyudan, Sleman, dari ilmu itu kami praktikan sendiri hingga dilirik Pemkab Kulonprogo," jelasnya, Senin (14/10/2024).

Santoso menyebut upaya awal budidaya lele itu cukup berhasil kemudian dibantu oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo. "Salah satu bantuannya berupa kolam dengan jenis bola itu, lalu pihak kalurahan lewat dana desa juga membantu kolam dalam bentuk terpal," ungkapnya.

BACA JUGA: Terancam Gagal Panen, Ratusan Hektar Tanaman Bawang Kulonprogo Terserang Hama

Tak hanya penggemukan, jelas Santoso, sejak ada bantuan itu kelompok budidaya lele di Banjarharjo juga mencoba melakukan pembenihan. "Sampai saat ini juga masih melakukan pembenihan sendiri, tapi belum mencukupi sehingga kami juga ambil benih dari luar daerah terutama Magelang," terangnya.

Upaya lain yang dicoba untuk mengebangkan budidaya lele, lanjut Santosa, adalah dengan produksi pakan sendiri. "Lumayan juga memangkas biaya produksi, sampai kami kemudian dilirik Pemda DIY untuk kemudian diberikan bantuan," paparnya.

Bantuan Pemda DIY itu dalam bentuk Dana Keistimewaan (Danais) yang sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir. Dua tahun pertama Kalurahan Banjarharjo, menurut Santoso, dapat Danais sebesar Rp1 miliar per tahunnya, lalu tahun ketiga pada 2024 ini dapat Rp2 miliar yang salah satunya untuk mengembangkan budidaya lele yang terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu.

Lurah Banjarharjo ini menjelaskan kesuksesan budidaya lele untuk meningkatkan kesejahteraan dapat berhasil karena mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat. "Masyarakat kami cukup aktif, semangat gotong royongnya tinggi sehingga upaya-upaya yang ada seperti budidaya lele ini dapat berhasil," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Smelter Freeport di Gresik Terbakar, Kementerian ESDM Lakukan Penyelidikan

News
| Selasa, 15 Oktober 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement