Advertisement

Banjarharjo menuju Lumbung Buah, Tanah Kas Desa Disulap Jadi Kebun Kelengkeng

Triyo Handoko
Rabu, 16 Oktober 2024 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Banjarharjo menuju Lumbung Buah, Tanah Kas Desa Disulap Jadi Kebun Kelengkeng Lurah Banjarharjo, Susanto berdiri di lahan kebun kelengkeng yang dulunya tandus dan tidak produktif, Rabu (16/10/2024). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang menyulap tanah kas desa mereka seluas enam hektare jadi kebun kelengkeng. Hingga kini, setidaknya sudah ada 1.170 pohon kelengkeng ditanam di lahan tersebut.

Rencananya kawasan tersebut akan dijadikan agrowisata yang sudah mendapat izin terutama Gubernur DIY terkait dengan penggunaan tanah kas desanya.

Advertisement

Lurah Banjarharjo, Susanto menjelaskan gagasan itu muncul sejak awal tahun lalu yang bertujuan menjadikan kalurahannya lumbung pangan terutama buah-buahan pada 2026 mendatang.

Susanto menghitung satu pohon kelengkeng sekali berbuah dapat memproduksi 20 kilogram. "Dulunya lahan tersebut tidak produktif hanya dipenuhi semak belukar dan pohon keras, setelah kami rawat ternyata cukup subur lalu kami mulai inisiasi tanam kelengkeng," ujar dia.

Tidak hanya kelengkeng, jenis buah lain juga sudah ditanam di kawasan tersebut seperti alpukat, srikaya, hingga anggur. Sumber pengairan kebun tersebut dari irigasi Kalibawang yang terjamin pasokannya.

BACA JUGA: Kasus Penambangan Tanah Kas Desa Gunungkidul, Kajari: Segera Kami Tetapkan Tersangka

Lurah Banjarharjo ini menjelaskan tidak hanya kebun buah, kawasan tersebut juga terintegrasi dengan kandang ternak. Jenis ternak yang ada di kawasan tersebut adalah domba sebanyak lebih dari 200 ekor.

Berbagai program pertanian dan peternakan yang dijalankan di kawasan yang nantinya jadi agrowisata itu, jelas Susanto, dari berbagai sumber pendanaan. "Ada dari Dana Desa dan Dana Keistimewaan, sifatnya kolaborasi tujuan utamanya menyejahterakan masyarakat kami," ucap dia.

Pendanaan lain untuk membangun agrowisata itu, lanjut Susanto, juga datang dari lembaga lain seperti Baznas yang pada awal 2024 lalu memberikan bantuan domba untuk diternakan di kawasan tersebut. "Konsep pengembangan agro wisatanya mengutamakan keberlanjutan, seperti kelengkeng ini yang mampu produktif sampai 20 tahun ke depan," ujar dia.
Konsep pembangunan berkelanjutan di Banjarharjo ini, menurut Susanto, dilakukan supaya hasilnya nanti juga dinikmati generasi mendatang. "Agar kesejahteraan ini dapat meningkat setiap tahunnya, terutama untuk memastikan anak-cucu kami nanti tetap bisa mengembangkannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Putusan MK Perintahkan Guru Honorer Harus Diprioritaskan Jadi PPPK

News
| Rabu, 16 Oktober 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement