Otto Hasibuan Usul Retret untuk Kabinet Merah Putih Diadakan Berkala
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Wakil Menteri Koordinator (Wamenko) Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan menyampaikan pendapatnya tentang retret di Magelang yang punya inti menyatukan kementerian maupun menteri dalam visi membangun bangsa. Visi ini yang ditekankan dalam retret selama beberapa hari di Magelang.
"Arahan yang diberikan bapak Presiden selalu intinya adalah semua kementerian, semua menteri ini bisa bersatu dalam membangun bangsa. Itu paling utama," kata Otto ditemui di Bandara Adisutjipto pada Minggu (28/10/2024).
Advertisement
Presiden Prabowo lanjut Otto dalam retret juga menanamkan kepercayaan kepada seluruh komponen di jajaran Kabinet Merah Putih. "Beliau [Presiden Prabowo Subianto] menanamkan kepercayaan kepada kita, kerja sama dan sebagainya," katanya.
Malahan Otto beranggapan agenda retret semacam ini harapannya bisa digelar secara berkala. Usulan Otto ini tak lepas dari manfaat yang ia rasakan karena usai diadakannya retret.
BACA JUGA: Program Makan Bergizi Gratis, Disdikpora DIY Masih Tunggu Petunjuk Teknis Pusat
"Saya pikir acara ini bahkan saya usulkan kalau boleh berkala, karena terus terang saja mula-mulanya kita berpikir ada apa ya [diminta retret]. Tetapi setelah kita menjalaninya itu sangat berbuah dampaknya," ungkap Otto.
Salah satu dampak dari kegiatan retret diungkapkan Otto pada aspek komunikasi. Kini komunikasi lintas kementerian bisa terjalin. Hal ini juga selaras dengan arahan yang ditekankan dalam retret yakni kerja bersinergi, bukan justru berjalan sendiri-sendiri
"Kita sekarang sudah berani berkomunikasi dengan para menteri atau wakil menteri dan selalu itu diutamakan enggak boleh sendiri-sendiri, harus kerja sama," ungkapnya.
"Bahkan bila perlu kita jemput bola, kita tidak perlu malu-malu untuk kita bertemu dengan para menteri atau wakil menteri yang lain, itu yang paling utama."
Sekali lagi Otto berharap agenda retret ini bisa berlanjut dan digelar secara berkala. Gagasannya, bila retret awal ini berkutat pada tataran aspek perencanaan program, maka 3-4 bulan ke depan bisa retret bisa diadakan kembali untuk mengevaluasi progres pengerjaannya.
"Tiga bulan, empat bulan atau beberapa bulan kemudian kita bertemu sudah lain topiknya, untuk mengevaluasi, me-review apa yang sudah kami kerjakan secara bersama-sama," ujarnya.
Lewat skema retret berkala, pertemuan itu dapat dijadikan media untuk melakukan komunikasi informal sehingga jalannya program dapat berlangsung dengan baik.
"Ketika waktunya bonding bersama, kita bisa ngborol secara informal sehingga menjalankan usaha dengan baik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement