Advertisement

Ratusan Warga Tempel Diduga Keracunan Makanan Hajatan, Begini Kondisi Mereka

Catur Dwi Janati
Minggu, 09 Februari 2025 - 18:07 WIB
Arief Junianto
Ratusan Warga Tempel Diduga Keracunan Makanan Hajatan, Begini Kondisi Mereka Ambulans berjejer di posko yang didirikan di Klinik Islam Tempel H.M. Sosromiharjo pada Minggu (9/2/2025). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan warga diduga keracunan seusai menyantap hidangan di sebuah hajatan di Kapanewon Tempel.

Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati menjelaskan hingga sekitar 16.00 WIB total ada 130 warga yang menunjukkan gejala keracunan. Dari jumlah tersebut hanya 38 orang yang tidak dirujuk ke rumah sakit. 

Advertisement

Sebanyak 92 orang sempat menjalani pemeriksaan di rumah sakit, sebelum akhirnya banyak dari di antaranya yang dipulangkan.

Tercatat hanya enam warga yang menjalani rawat inap di rumah sakit. "Jadi enam yang sudah dirawat. Terus ini beberapa kami barusan kami masukkan dua. Dua yang di posko yang diinfus di posko," kata Diana ditemui di posko yang terletak di Klinik Islam Tempel H.M. Sosromiharjo, Minggu (9/2/2025). 

Warga diduga keracunan hidangan yang disuguhkan saat hajatan. Warga yang menunjukkan gejala keracunan merupakan warga yang mendatangi acara yang sama. "Acaranya sama. Cuma kalau tamunya kan ada beberapa bukan hanya dari sini saja. Ada yang dari Muntilan, ada keluarga dari pihak hajatan juga ada," imbuhnya.

Di sisi lain Diana menegaskan bila sejumlah makanan yang disuguhkan telah diambil sampelnya untuk diperiksa. Siomay hingga es krim diambil sampelnya. "Sampel yang diambil itu bakso, satai, siomay, es krim dan krecek. Sementara yang diambil itu, karena kecurigaannya ke arah sana," jelasnya.

"Kalau untuk minuman-minuman, itu karena sudah dari makanan dan kedaluwarsa memang masih lama, jadi tidak diambil untuk sampel," tegasnya

Sementara itu beberapa warga dipulangkan dari rumah sakit tetap dianjurkan singgah di posko untuk asesmen. Pasalnya meski sudah diperbolehkan pulang, beberapa warga masih menunjukkan kondisi lemas. 

"Penanganannya ini kan beberapa yang tadi ke RSUD itu pulang, tetapi kondisinya kan masih lemas. Jadi sementara tetap kami arahkan ke posko dulu, tetap kami asesmen di posko," ucap dia.

"Kami infus di sini saja. Infus di sini, bisa di posko, bisa di puskesmas. Jadi biar nanti beban di rumah sakit tidak terlalu banyak. Takutnya di sana juga sudah penuh.” 

Diare

Diana menerangkan kebanyakan warga menunjukkan gejala diare dan demam. "Diare sama demam yang paling banyak. Karena diare itu jadinya lemas," tandasnya.

Kepada warga yang tidak menjalani rawat inap, mereka diberikan obat untuk diminum. Warga juga disarankan tidak mengonsumsi makanan pedas dan justru memakan makanan yang lunak. "Sementara pengobatan yang diminum dulu, terus untuk makanannya yang disarankan tetap yang lunak, yang mudah dicerna Tidak boleh yang pedas dan sebagainya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kantor dan Rumah Kepala Desa Kohod Digeledah Terkait Kasus Pagar Laut Tangerang

News
| Selasa, 11 Februari 2025, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement