Advertisement
Banyak Kritik, Institusi Kepolisian Didorong Terus Berbenah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kritik tajam akhir-akhir banyak ditujukan kepada kepolisian. Oleh karena itu korps baju coklat ini didorong untuk terus berbenah. Sejumlah pakar menyampaikan pandangan dalam seminar Nasional Reformasi Polri, Mewujudkan Polri yang Bermartabat, Profesional dan Berintegritas di Pascasarjana UGM, Kamis (13/3/2025).
Dosen FH UII Eko Riyadi menilai institusi kepolisian sejak 2010 hingga saat ini cenderung tidak sipil. Salah satunya berkaitan dengan pendidikan taruna Akpol yang lebih banyak fisik dari pada akademik. "Mereka lompat ketinggian tigA meter, mengguling-guling di aspal, tidak ada masalah. Tetapi ketika di kelas energinya habis. Seperti Dikdas empat matra itu disatukan tujuannya bagus agar Taruna [termasuk Akpol] saling kenal, tetapi perlu dicatat insitusi kepolisian, bukan militer," katanya.
Advertisement
Meski demikian Eko berpendapat sampai saat ini Polri masih terbuka. Salah satunya komitmen Kapolri agar selalu memberikan kritik. "Maka kami mendorong agar institusi kepolisian ini independen, jangan sampai menjadi alat," katanya.
BACA JUGA :Polisi Tangkap Pelaku Pembakaran Gerbong Kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta
Adapun Dosen FH UMY Trisno Raharjo menyoroti terkait penyidikan yang dilakukan kepolisian agar lebih hati-hati. Ia menyoroti beberapa kasus besar di tanah air yang seringkali diawali dari kurang kehati-hatian penyidik. "Misal kasus Afif Padang, lalu kasus Semarang, Vina Cirebon. Karena memang penyidikan ini sangat perlu hati-hati," ujarnya.
Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung dalam kesempatan itu mendorong agar institusi kepolisian terus berbenah. Mengingat saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian terus merosot. Bahkan di ranah dunia maya, khususnya medsos, kritik terhadap kepolisian terus bermunculan. Oleh karena itu ia mendorong agar kepolisian mampu menggambarkan karakter sosok Jenderal Hoegeng.
"Kami berharap reformasi Polri mampu menempatkan diri dan hadir di tengah-tengah masyarakat tanpa adanya jarak, seperti halnya polisi di negara Jepang. Sebenarnya ada Bhabinkamtibmas, ini perlu lebih dekat lagi dengan masyarakat," ujarnya.
Irjen Pol Suwondo Nainggolan yang hadir dalam kesempatan itu sebagai Kapolda DIY menegaskan komitmen Kepolisian untuk terus berbenah dan tidak antikritik. Di DIY kepolisian selalu berusaha memberikan kemudahan layanan dan respons cepat kepada masyarakat.
Salah satunya terkait kemudahan perizinan. Mengingat Jogja mengandalkan sektor pariwisata, maka unsur keramaian menjadi sangat penting untuk keberlangsungan ekonomi. "Sehingga kami permudah izinnya, selama acara sesuai dengan batas norma," katanya.
Suwondo juga turut menyampaikan terkait kasus kejahatan jalanan yang terjadi di DIY. Berbagai upaya terus dilakukan untuk meminimalkan kasus tersebut agar tidak terjadi keresahan di tengah masyarakat. "Karena peristiwa kejahatan ini bisa mempengaruhi bagaimana masyarakat datang ke Jogja untuk menyekolahkan anaknya, maka keamanan ini menjadi penting untuk terus digalakkan bersama," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pierre Loti, Tempat Melihat Keindahan Istanbul dari Benua Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Efisiensi Anggaran, Hotel Perlu Alihkan Segmen MICE ke Swasta
- Pemkab Sleman Bakal Kawal Output Penerima Beasiswa Pintar
- Indahnya Kebersamaan, Gereja HKTY Pugeran Jogja Berbagi Takjil Ramadan
- Harga Kebutuhan Pokok di Jogja Hari Ini 14 Maret 2025 Stabil, Cabai Rp75.000, Daging Ayam Rp35.000
- Banyak Kritik, Institusi Kepolisian Didorong Terus Berbenah
Advertisement
Advertisement