Lebaran 2025, Bantul Diprediksi Kedatangan 2 Juta Pemudik

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul memprediksi sebanyak dua juta pemudik akan tiba ke wilayahnya di masa mudik Lebaran 2025. Jumlah ini diperoleh dari kalkulasi prediksi kendaraan bermotor yang masuk ke DIY di angka 1.452.739 kendaraan bermotor, dengan sekitar 726.370 kendaraan menuju Bantul. Ini berarti, sekitar dua juta orang akan bergerak di wilayah Bantul, berdasarkan asumsi satu kendaraan mengangkut tiga orang.

Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi mengungkapkan, sejak H-8 Lebaran pihaknya telah menyiapkan sejumlah posko pengamanan di titik-titik strategis seperti Klangon Sedayu, Srandakan, Gabusan Druwo, Parangtritis, dan Simpang Tiga Piyungan. Posko ini akan diisi oleh personel gabungan dari berbagai instansi guna memastikan kelancaran arus lalu lintas dan memberikan bantuan bagi pemudik.

BACA JUGA: Ada 207 Masjid Ramah di DIY Bisa Dimanfaatkan Pemudik untuk Rehat

Pada H+1 Lebaran, konsentrasi pengamanan akan diperluas ke delapan titik tambahan di kawasan objek wisata, dengan dukungan 78 personel Dishub. Salah satu jalur yang menjadi perhatian adalah Cinomati, di mana kendaraan berat dilarang masuk untuk menghindari potensi kemacetan dan kecelakaan. Dishub juga telah memasang rambu peringatan serta melibatkan relawan untuk mengamankan jalur tersebut selama periode Lebaran, yakni dari H hingga H+8.

"Di pintu masuk utama ke Bantul, seperti di Sedayu, telah disiapkan rambu petunjuk dan jalur alternatif guna mengurangi kepadatan. Selain itu, kami juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada awak angkutan dan kendaraan angkutan Lebaran di beberapa titik, guna memastikan keselamatan perjalanan," jelasnya, Rabu (26/3/2025).

Menurut Singgih, di kawasan Parangtritis, yang menjadi destinasi favorit wisatawan, Dishub telah menerapkan skema lalu lintas khusus. Dari Jembatan Kretek 1 hingga pos Tempat Pemungutan Retribusi (TPR), jalan telah dipisahkan dengan water barrier. Jika terjadi lonjakan kendaraan di pintu masuk TPR Parangtritis, kendaraan keluar hanya diperbolehkan melalui Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) dan Jalan Paris.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bantul, Toto Pamuji menyebut, periode angkutan Lebaran 2025 di Bantul diperkirakan berlangsung dari 25 Maret hingga 7 April 2025, dengan puncak arus mudik terjadi pada 29 Maret, sementara puncak arus balik diprediksi terjadi pada 6 April.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan koperasi angkutan untuk mendukung operasional selama mudik Lebaran," jelasnya. 

Toto menambahkan, selama masa mudik dan libur Lebaran terminal Parangtritis difungsikan sebagai rest area. Selain itu pihaknya juga menyediaan satu unit bus cadangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Pihaknya juga memastikan angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) rute Parangtritis-Malioboro akan dioperasikan sebanyak 3 unit, sedangkan TransJogja rute Malioboro-Terminal Palbapang akan beroperasi dengan 10 unit bus.

"Kami menghimbau pemudik agar memanfaatkan jalur alternatif. Manajemen rekayasa lalu lintas juga akan diterapkan di ruas jalan yang mengalami kemacetan, sementara pemantauan arus mudik dan balik akan dilakukan sejak H-10 hingga H+10," ungkapnya. 

Sementara Wakil Kepala Polres Bantul, Kompol Citra Fatwa Rahmadani menyatakan, Operasi Ketupat Progo 2025 telah berlangsung dari 23 Maret hingga 8 April untuk memastikan kelancaran di masa mudik Lebaran. Sebanyak 550 personel Polres Bantul dikerahkan dalam operasi ini, dibantu oleh personel dari TNI dan Pemkab setempat.

Polres Bantul juga akan mendirikan tiga pos pengamanan (Pospam) di Sedayu, Piyungan, dan Parangtritis, serta satu pos terpadu di Druwo. Fokus pengamanan akan mencakup jalur rawan kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, serta pusat perbelanjaan dan objek wisata.

"Selain pengamanan di jalur mudik dan tempat wisata, kami juga akan melakukan patroli di permukiman warga, perkantoran, serta objek vital untuk mencegah tindak kriminalitas selama Ramadan dan Lebaran," jelas Citra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News