Advertisement
Kasus Laka Laut Terus Berulang, Ini Respons Dispar Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul menyebutkan larangan mandi di laut secara total di kawasan Pantai Selatan belum bisa diterapkan merespons maraknya kasus kecelakaan laut di wilayah setempat.
Sejak masa libur Lebaran lalu sampai saat ini, sejumlah kasus laka laut terjadi di Bantul dengan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya masih hilang.
Advertisement
BACA JUGA: Sering Terjadi Laka Laut, Bupati Bantul Ingatkan Pengunjung Menjaga Keselamatan Diri
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Saryadi menyampaikan, larangan berenang di laut hingga kini belum ada dasar hukum yang mengikat secara legal formal. “Kalau larangan legal formalnya belum ada. Itu sifatnya masih berupa imbauan. Jadi kami mengimbau agar wisatawan tidak mandi di laut,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).
Imbauan tersebut menjadi respons atas meningkatnya jumlah kecelakaan laut yang melibatkan wisatawan. Kendati belum terdapat larangan hukum tertulis, Dinas Pariwisata Bantul menyarankan pendekatan persuasif demi keselamatan pengunjung.
Pihaknya mengaku juga telah menjalin kolaborasi dengan tim SAR serta para pelaku usaha di sepanjang Pantai Parangtritis untuk meningkatkan aspek pengamanan.
“Langkah yang kami ambil saat ini adalah menjalin kerja sama dengan rekan-rekan SAR dan pelaku usaha di kawasan pantai. Itu sudah berjalan,” ujar Saryadi.
Sementara itu, muncul wacana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengenai kewajiban penggunaan pelampung bagi wisatawan yang hendak bermain air. Saryadi menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada tindak lanjut konkret di lapangan.
“Pelampung itu wacananya dari BPBD DIY. Tapi sampai hari ini belum ada penyediaan. Kami di Dispar juga belum mengambil langkah operasional,” ungkapnya.
Ia menambahkan, jika kebijakan tersebut benar-benar dijalankan, maka pihaknya akan mendorong sektor swasta untuk turut serta dalam penyediaan pelampung. “Karena saya kira belum memungkinkan bagi pemerintah daerah untuk menyediakannya sendiri, maka peran pelaku usaha sangat penting,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol menyatakan bahwa serangkaian insiden di Pantai Selatan mendorong perlunya pendekatan preventif yang lebih ketat. “Sudah ada rencana dan tampaknya akan segera diterapkan. Jadi kalau mau bermain air, itu harus memakai pelampung,” jelas Antoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
Advertisement
Advertisement