Advertisement
Kepala Sekolah sebagai Agen Perubahan: Mendorong Transformasi Pendidikan Berbasis Ekonomi Sirkular melalui Rangkaian Acara IGPA dan CSPP Symposium 2025

Advertisement
JOGJA — Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menjadi tuan rumah ajang nasional pendidikan berkelanjutan. Lewat Indonesia Green Principal Award (IGPA) Batch 6 dan Circular School Program Partnership (CSPP) Symposium 2025, sebanyak 67 kepala sekolah dari berbagai daerah berkumpul untuk memperdalam praktik ekonomi sirkular melalui pengalaman langsung di berbagai lokasi di Yogyakarta.
Program IGPA 2025 membawa para peserta menjelajahi berbagai inisiatif lokal, seperti pelatihan pewarna alami di GamaIndigo, pengelolaan air hujan menjadi air minum di Sekolah Air Hujan Banyu Bening, dan kunjungan reflektif ke Monumen Antroposen di TPST Piyungan — sebuah monumen unik yang dibangun dari limbah plastik sebagai simbol peringatan era Antroposen. Tidak hanya itu, peserta juga diajak mengunjungi Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM untuk belajar ekonomi sirkular dan ketahanan pangan sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem pertanian berkelanjutan, lalu mengunjungi Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam untuk melihat pengolahan sampah dan bagaimana ekonomi sirkular dapat diterapkan di sekolah.
Advertisement
Adapun 34 peserta CSPP Symposium melakukan kunjungan ke Museum Gumuk Pasir, Taman Gumuk Pasir Parangtritis, diskusi bersama komunitas Garduaction, dan pembersihan pantai Parangkusumo sebagai wujud aksi lingkungan nyata di samping diskusi dan pelatihan penulisan policy paper di kampus UGM.
Puncak acara berlangsung pada 26 April 2025 dalam bentuk seminar “Mendorong Transformasi Sekolah Menuju Ekonomi Sirkular”. Seminar ini dihadiri oleh tokoh pemerintah seperti Ary Sudijanto, MSE dari Kementerian Lingkungan Hidup danKehutanan (KLHK) dan Arif Jamali, M.Pd dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Turut hadir perwakilan sektor industri dan akademisi, di antaranya dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Noovoleum, PT INASTEK, dan Universitas Gadjah Mada, serta Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah, sebagai perwakilan sektor organisasi.
Pada saat itu pula, para peserta CSPP menyerahkan policy paper berisi rekomendasi integrasi ekonomi sirkular dalam sistem pendidikan nasional, yang disusun berdasarkan hasil refleksi dari pengalaman mereka selama program berlangsung, menggarisbawahi pentingnya transformasi pendidikan menuju ekonomi sirkular untuk mengatasi eksploitasi lingkungan dan kekurangan pendidikan berbasis riset. Inisiatif ini akan menciptakan ekosistem pendidikan sirkular, mendorong integrasi prinsip ini dalam kurikulum, penguatan kapasitas, kolaborasi, dan regulasi yang lebih transformatif.
Dengan spirit kolaborasi yang kuat, IGPA dan CSPP 2025 mempertegas peran kepala sekolah sebagai agen perubahan, melahirkan generasi pemimpin yang siap membangun sekolah berbasis ekonomi sirkular untuk masa depan Indonesia. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Garuda 3114 Bawa Jemaah Calon Haji Alami Masalah Saat Penerbangan dan Putuskan RTB
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Antisipasi Gempa Bumi Megathrust, RS Santa Elisabeth Gelar Simulasi Penanganan Korban di IGD
- Cuaca Hari Ini Minggu 18 Mei 2025: DIY Hujan Ringan
- Top Ten News Harianjogja.com Minggu 18 Mei 2025: PSS Sleman Menang hingga Kepemilikan Satwa Ilegal di DIY
- Jadwal Angkutan KSPN dari Malioboro ke Parangtritis PP Minggu 18 Mei 2025, Tiket Bisa Dipesan di Traveloka
- Jadwal Bus DAMRI Hari Ini Minggu 18 Mei 2025: Dari Bandara YIA ke Jogja
Advertisement