Advertisement

Pakar Kritik Gagalnya PBB Melindungi Tenaga Medis di Gaza

Sunartono
Jum'at, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB
Sunartono
Pakar Kritik Gagalnya PBB Melindungi Tenaga Medis di Gaza Diskusi Palestina bertajuk Kolaborasi Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina. - Youtube.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dampak serangan Israel ke Gaza Palestina tidak hanya membunuh ribuan warga sipil namun juga merusak fasilitas hingga tenaga medis dan sukarelawan kemanusiaan. Pakar Hubungan Internasional UII mengiritik sistem hukum internasional yang bergeming atas peristiwa ini.

Dosen Hubungan Internasional UII Hasbi Aswar mengkritik keras kegagalan sistem hukum internasional dan lembaga global seperti PBB dalam melindungi relawan dan fasilitas kemanusiaan di Palestina. “Hukum internasional tidak dapat melindungi relawan kemanusiaan termasuk dokter dan jurnalis. Dalam dua tahun terakhir, dunia telah telah menyaksikan bahwa tidak ada satupun upaya dari PBB yang dapat mencegah kekerasan di Gaza," katanya dalam Diskusi Palestina bertajuk "Kolaborasi Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina sebagaimana rilisnya, Kamis (26/6/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Mulai Juli 2025! Ini Jadwal dan Harga Tiket Susi Air Jogja-Karimunjawa, Berangkat dari Bandara Adisujtipto

Ia menambahkan salam melihat situasi ini, solusi yang dibutuhkan tidak hanya solusi kemanusiaan, namun juga solusi yang politis, yaitu dengan memperkuat diplomasi Indonesia terhadap negara-negara yang berbatasan langsung dengan Palestina untuk membuka akses terhadap bantuan.

Presidium MER-C Indonesia Ahyaudin Sodri menjelaskan bahwa rumah sakit yang berdiri sejak tahun 2009 ini adalah bentuk solidaritas masyarakat sipil Indonesia terhadap warga Palestina. Rumah sakit ini dibangun bukan atas instruksi pemerintah, melainkan “from people to people”. Posisi RS Indonesia yang berada di Gaza Utara bukanlah tanpa pertimbangan. RS Indonesia adalah penyangga fasilitas kesehatan di wilayah dimana kekerasan paling sering terjadi.

"Rumah sakit yang telah menyelesaikan pembangunan di tahap kedua ini sayangnya mengalami kerusakan sejak agresi 2023. RS Indonesia yang sebelumnya masih memberikan pelayanan hingga Mei 2025, pada akhirnya dipaksa untuk berhenti beroperasi oleh agresor [Israel] pada Juni 2025," katanya.

BACA JUGA: Malam 1 Sura: Orang Berebut Air Bekas Jamasan Pusaka di Pura Mangkunegaran Solo

Dekan Fakultas Kedokteran UII Isnatin Miladiyah menekankan bahwa nilai-nilai dasar profesi kedokteran berakar pada kemanusiaan yang tidak memandang latar belakang politik atau geografis. Menurutnya lebih dari seribu dokter meninggal di Palestina.

"Kehilangan tenaga medis sebesar ini mempengaruhi sistem layanan kesehatan dan pendidikan kedokteran di Gaza. Untuk itu, UII dan Forum Kedokteran Islam Indonesia tengah mengembangkan skema beasiswa untuk mahasiswa kedokteran Palestina agar mereka dapat melanjutkan studi di luar zona konflik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program MBG Tetap Berjalan Selama Liburan Sekolah, Begini Skemanya

News
| Jum'at, 27 Juni 2025, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement