Inspiratif! Kisah Elita Peroleh Beasiswa LPDP di 6 Kampus Top Dunia

Harianjogja.com, JOGJA—Kisah Elita Yunanda ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi sebagian besar anak muda di tanah air. Meski dengan keterbatasannya namun mampu bersaing di level internasional dengan menembus beasiswa di enam kampus top dunia.

Perempuan kelahiran 14 September 1990 ini tidak mudah mewujudkan mimpinya. Pasalnya bukan berasal dari kalangan keluarga yang mampu secara finansia. Sebaliknya keterbatasannya justru menjadi cambuk baginya untuk semangat dalam berkarier dan menempuh pendidikan.

Adapun enam kampus yang secara resmi menyatakan siap menerima Elita antara lain Columbia University, ⁠New York University (NYU) jurusan Master of Public Administration in Public and Nonprofit Management and Policy, London School of Economics and Political Science (LSE) in Master of Public Administration (MPA), University of Bristol, Master of Public Policy, University of Glasgow serta Master of Public Policy and Management dan Erasmus Mundus Master's in Public Policy (Mundus MAPP).

BACA JUGA: Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka

"Saya akhirnya memilih Columbia University dan mulai kuliah perdana tanggal 2 September, sebelumnya mengikuti orientasi dulu pada 18 Agustus," katanya saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (8/9/2025).

Elita menghabiskan di sebuah rumah berdinding bambu, perkampungan padat di tengah Kota Jogja. Bakat akademiknya sudah muncul sejak kecil. Setiap jenjang pendidikan, ia selalu mendapatkan beasiswa bantuan pendidikan baik dari pemerintah maupun dari swasta, bahkan individu.

Setelah lulus dari jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta tahun 2013, ia tak bisa meneruskan kuliah S2 karena kondisi. Ia berkomitmen lebih dahulu membantu perekonomian keluarga terlebih dahulu dan membiayai adiknya untuk mendapatkan pendidikan paling tidak hingga lulus sarjana.

"Sehingga waktu itu saya sempat kerja di event organizer Yogya. Kemudian jadi Public Relations Consultant juga di Sari Husada sebelum pindah ke Jakarta," jarnya.

Selama kariernya ia pernah bekerja sebagai Senior Communication and Public Relations, British Council. Kemudian pada tahun ⁠2021-2025, ia menjadi Communication and Event Expert, Communication and Visibility for European Union (EU) for Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) Project.

Pada bulan Oktober 2024 sampai Agustus 2025 jadi Communication and Event Consultant for Southeast Asia Regional Program on Combating Marine Plastics (MaP) Project yang didanai oleh PBB dan World Bank.

Dalam mempersiapkan pendidikan reguler magisternya di Columbia University, Elita mengambil kursus statistik, mikro ekonomi, dan makro ekonomi di Universitas Indonesia selama satu tahun di tengah kesibukan bekerjanya. Kursus ini diambil karena jurusan yang diambil tidak linier dengan pendidikan sarjananya.

"Kenapa pada akhirnya saya memilih Columbia University ya karena jurusannya lebih banyak praktek di bidang administrasi publik untuk pembangunan berkelanjutan. Selain itu, di kota New York opportunity-nya lebih luas di mana ada kantor utama PBB dan World Bank," ujarnya peraih Juara Harapan 1 Dimas Diajeng Kota Jogja 2013, Dimas Diajeng DIY 2015 Top 15 dan ⁠Duta Wisata Indonesia Perwakilan DIY 2015 Top 10 ini.

Prestasi yang dicapai Elita sebagai bukti nyata bahwa pendidikan bisa digapai dengan berbagai cara selama memiliki kemauan dan tekad kuat. Ia ingin memutus rantai kemiskinan di keluarganya dan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya.

"Saya yang pertama bisa menginjakkan kaki di luar negeri melalui pendidikan. Tujuan saya cuma satu, ingin memutus rantai kemiskinan mengingat bapak saya hanya lulus SD dan ibu lulusan SMP. Saya ingin mengangkat derajat orang tua," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News