Advertisement

Bahaya Laten yang Mengancam Anak Beragam

I Ketut Sawitra Mustika
Rabu, 06 Juni 2018 - 14:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Bahaya Laten yang Mengancam Anak Beragam Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Harian Jogja)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Bahaya laten yang mengintai anak-anak sangat beragam. Hal itu diungkapkan Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bidang Komunikasi dan Kemitraan Fernandez Hutagalung.

Ia menyebutkan, bahaya itu misalnya narkoba, miras, pedofilia, kekerasan, pornografi, kecanduan Internet, radikalisme sampai perdagangan manusia. Jika hal tersebut tidak segera diantisipasi, maka bangsa ini harus siap menuai sesuatu yang buruk, sebab anak merupakan generasi penerus yang menentukan nasib sebuah negara.

Advertisement

Ancaman-ancaman yang disebutkan tadi sebenarnya sudah acap kali terjadi sehingga tidak bisa disebut bahaya laten. Tapi, menurut Fernandez bahaya-bahaya itu disebut laten karena masyarakat luas tidak menganggap hal tersebut eksis. Saat ada kejadian yang menggemparkan, misalnya pembunuhan anak dan maraknya pedofilia, masyarakat baru heboh sendiri, seolah-olah semua orang tahu solusi yang harus diambil.

"Maksud saya ketika kejadian baru orang pada ribut. Padahal seharusnya yang dilakukan adalah langkah preventif, daripada setelah kejadian merasa pintar. UU Perlindungan Anak itu berlaku untuk semua warga negara. Jadi semua harus terlibat dalam perlindungan anak. Seorang yang tahu anak tetangganya dipukul oleh orang tuanya tapi tidak melapor itu bisa dipenjara," jelasnya, Selasa (5/6/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement