Advertisement

Wisata Mangrove Jangkaran Masih Dibayangi Konflik, Jumlah Pengunjung Tidak Stabil

Beny Prasetya
Jum'at, 22 Juni 2018 - 07:17 WIB
Nina Atmasari
Wisata Mangrove Jangkaran Masih Dibayangi Konflik, Jumlah Pengunjung Tidak Stabil Suasana sore hari Pantai Pasir Kadilangu saat menjelang matahari terbenam, Sabtu (16/6/2018). - Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-- Wisata mangrove di Desa Jangkaran masih dibayangi konflik masa lalu. Terlihat dari jumlah penggunjung yang naik turun akibat wisatawan yang takut adanya penutupan jalan.

Diungkapkan oleh salah satu pengunjung, Bambang dari Pengasih, dirinya sempat bertanya-tanya apakah wisata akan ditutup lagi seperti tahun 2017 akibat konflik desa Jangkaran dengan Jogoboyo dan Karanganyar, Purwodadi, Purworejo.

"Saya hubungi pengelola dulu, ternyata buka, soalnya saya bawa wisatawan juga takut ada tutup," katanya, Kamis (21/6/2018).

Menanggapi itu Ketua Pengelola Jembatan Mangrove Pasir Kadilangu, Parjono membenarkan adanya naik turun pengunjung semenjak konflik itu. Menurutnya konflik yang mengakibatkan penutupan jalan masuk itu sering ditanyakan pengunjung bagaimana akhirnya.

"Jadi lewat media sosial tanya ke pengelola, ada penutupan tidak," katanya.

Ia menjelaskan kedua kepala pemerintahan kabupaten Kulonprogo dan Purworejo yang telah turun tangan untuk membuat sekretariat bersama terkait pembagian uang retribusi. Hal tersebut telah dilakukan agar jalan milik kabupaten Purworejo itu bisa diperbaiki dengan uang sumbangan dari empat lokasi wisata mangrove di Desa Jangkaran itu.

"Ada penyelesaian, jadi jangan khawatir wisatawan, empat lokasi wisata telah buka dan lancar seperti biasa," katanya.

Ia mengaku saat lebaran kemarin, kurang dari 30.000 orang datang ke objek wisata yang berada di dusun Kadilangu itu. Biasanya lebaran obyek wisata itu bisa menyedot wisata hingga hampr 40.000 orang.

"Kadang naik kadang turun, tetapi lebaran kemarin turun," katanya.

Paryono berharap uang retribusi yang diambil sebesar 20% dari total retribusi itu dapat digunakan sebaiknya. Pasalnya hingga saat ini jalan tersebut tidak belum bisa dilewati bus berukuran sedang secara lancar.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo

News
| Kamis, 25 April 2024, 04:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement