Advertisement

Depan Toko di Malioboro Bebas PKL, Diduga Hanya Keinginan Satu Pengusaha

Salsabila Annisa Azmi
Sabtu, 21 Juli 2018 - 15:17 WIB
Nina Atmasari
Depan Toko di Malioboro Bebas PKL, Diduga Hanya Keinginan Satu Pengusaha Suasana di sekitar kawasan pertokoan Malioboro, Sabtu (7/7 - 2018). Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Beberapa waktu lalu Paguyuban Pengusaha Malioboro (PPM) melayangkan surat ke Walikota Jogja terkait permintaan mereka agar bagian depan toko bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL) per 1 Mei 2019. Pihak UPT Malioboro telah mengomunikasikan hal tersebut kepada PPM dan PKL selama beberapa minggu ini.

Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengatakan setelah proses komunikasi berjalan, permintaan pembersihan PKL dari bagian depan toko belum bisa dikatakan sah.

Advertisement

"Ternyata itu tidak mewakili semua [pemilik toko di Malioboro]. Kami sebenarnya juga sudah disurati oleh salah satu dari mereka," kata Ekwanto, Sabtu (21/7/2018).

Ekwanto mengatakan diduga pihak pemilik toko yang menginginkan hal tersebut hanya satu orang. Oleh karena itu, pihaknya masih mengomunikasikan terkait surat permintaan pembersihan PKL itu kepada seluruh pemilik toko di Malioboro.

Ekwanto menambahkan pihaknya mengupayakan kesepakatan semua pemilik toko dan PKL tercapai sebelum kawasan pedestrian rampung. "Kemungkinan gejolak ini terjadi karena pemilik toko terganggu emosionalnya karena perbaikan pedestrian disana sini, kami akan tata satu persatu permasalahan ini secara komprehensif," kata Ekwanto.

Sebelumnya, para PKL di sepanjang toko kawasan Malioboro telah menyampaikan aspirasi mereka terkait surat PPM kepada Walikota Jogja tersebut. Salah satunya PKL asesoris di Malioboro, Ferianto. Dia mengatakan  sudah mendengar soal wacana pengosongan PKL di sepanjang toko kawasan Malioboro. Namun dia bersikukuh tidak bersedia dipindahkan selama Sri Sultan HB X belum bertitah.

"Ya, saya sudah sering dengar itu [PKL di depan toko dibersihkan]. Tidak. Tidak bisa itu. Memang ada [pedagang toko] yang menginginkan hal itu tapi kami tidak akan pindah selama Sultan masih mengizinkan, kan Sultan masih mengizinkan," kata Feri, Sabtu (7/7/2018).

Hal berbeda disampaikan oleh Sartono, PKL kaos oblong di kawasan toko Malioboro. Dia mengatakan bahwa lima paguyuban di kawasan toko Malioboro sepakat untuk tidak memberi statement apapun terkait hal tersebut.

"Kami disuruh kompak diam dulu, daripada salah. Hal ini kan masih perlu diperbincangkan toh? Dengan UPT Malioboro, dengan paguyuban, itu kan nanti ada timya sendiri. Pasti dicari jalan keluarnya," kata Sartono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement