Advertisement

Warga Jogja Kembali Tolak Pembangunan Apartemen di Terban

Abdul Hamied Razak
Selasa, 18 September 2018 - 08:00 WIB
Bhekti Suryani
Warga Jogja Kembali Tolak Pembangunan Apartemen di Terban Ilustrasi apartemen - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Sejumlah warga RT01/RW01 Kelurahan Terban, Gondokusuman mengadukan kembali pembangunan sebuah apartemen di wilayah tersebut ke Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi). Selain dinilai janggal, pengaduan tersebut dilakukan karena warga was-was dengan dampak lingkungan dan sosial terhadap pembangunan apartemen tersebut.

Tulus, salah seorang warga Terban mengatakan jika proses pembangunan apartemen tersebut janggal. Sebelum menjadi Dhika Universe, apartemen tersebut bernama Taman Melati. Bahkan Andal (analisis dampak lingkungan) dan IMB (izin mendirikan bangunan) untuk pembangunan apartemen tersebut saat ini sudah turun.

Advertisement

"Yang pertama 50 persen warga menolak, ketika jadi Dhika Universe 90 persen warga mendukung. Ini karena ada permainan uang yang dilakukan developer," katanya kepada wartawan, Senin (17/9/2018) di sekretariat kantor Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Jogja.

Tulus juga membawa seabrek dokumen termait proses pembangunan apartemen tersebut. Sebagian diberikan kepada Forpi untuk bukti. Menurutnya, lokasi pembangunan apartemen tersebut berada di pemukiman padat penduduk dan berada di wilayah yang rawan longsor (bantaran Kali Code).

Secara fisik, pembangunan apartemen tersebut dinilai berdampak negatif bagi lingkungan. "Kalau apartemen sudah dihuni, akan muncul persoalan sosial. Air tanahnya bisa habis dibuat apartemen, lalu lintas bisa semakin padat dan lainnya," katakan.

Secara sosial, Tulus khawatir pembangun apartemen juga bisa memunculkan persoalan antara warga denga penghuni apartemen. Seperti mengikuti kegiatan warga, arisan warga dan lainnya. "Mau nggak mereka ikut aturan [kegiatan] warga. Kami khawatir anak-anak bisa ikut gaya hidup mereka," ujarnya.

Pembangunan Apartemen tersebut dinilai akan berdampak negatif baik bagi sosial maupun lingkungan di wilayah itu. Ada 350 KK yang ada di sekitar lokasi. "Sekarang saja yang mendukung dan tidak sudah tidak akur. Mau ke masjid kalau bertemu saya mending pilih masjid lain," kata Dian warga Terban lainnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Forpi Kota Jogja Bidang Pemantauan dan Investigasi, Baharuddin Kamba mengatakan aduan warga sudah diadukan pada 2015 lalu. Dulu warga mengadukan akan dibangun apartemen Taman Melati, warga menolak adanya pembangunan apartemen tersebut dengan berbagai alasan. "Belakangan muncul kembali protes atau penolakan dari warga dan nama dari apartemen tersebut," katanya.

Saat ini berubah nama menjadi Dhika Universe, Pemkot melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan kemudian mengeluarkan IMB karena persyaratan dinilai sudah lengkap. "Jadi dulu pernah ditolak, kemudian sekarang dapat IMB. Kami akan kumpulkan informasi dan data di lapangan termasuk akan mengundang pihak pengembang atau pemrakarsa," katanya.

Jika dari hasil pengumpulan informasi dan data nantinya ada hal yang melanggar pakta integritas dari sisi prosedur pembangunan (proses keluarnya Amdal) maka Forpi akan meminta wali kota untuk menghentikan sementara proses pembangunan hingga prosedur betul-betul dilakukan secara baik dan benar.

"Kalau dari laporan tadi pada bulan Agustus 2018 malam hari wali kota menyatakan kalau lokasi tersebut tidak layak didirikan apartemen. Setelah itu IMB terbit. Nah ini perlu diklirkan untuk menghindari konflik horizontal," katanya.

Damaryanda Pawitan selaku Project Director Apartemen Dhika Universe mengatakan tidak ada pelanggaran prosedur yang dilakukan terkait proses pembangunan apartemen tersebut. "Seluruh persyaratannya sudah kami lakukan, sampai pemberian kompensasi kepada warga terdampak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement