Advertisement

Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Pilih Kurangi Ukuran

Ujang Hasanudin
Rabu, 06 Maret 2013 - 16:08 WIB
Jumali
Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Pilih Kurangi Ukuran

Advertisement

[caption id="attachment_385530" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/03/06/harga-kedelai-naik-perajin-tempe-pilih-kurangi-ukuran-385526/tempe-9" rel="attachment wp-att-385530">http://images.harianjogja.com/2013/03/tempe-370x237.jpg" alt="" width="370" height="237" /> ilustrasi.dok[/caption]

WONOSARI-Kenaikan harga kedelai antara Rp500 hingga 1.000 per kilogram, mengancam keberadaan perajin tempe di Gunungkidul. Para perajin kesulitan berproduksi akibat  kenaikan harga kedelai dalam sepuluh hari terakhir.

Advertisement

Salah satu perajin tempe di Dusun Kepek 1, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari,Yakuti, 50 mengaku akibat kenaikan harga kedelai pihaknya tidak berani mengurangi jumlah produksi dan menaikkan harga tempe karena takut ditinggal pelanggan. Untuk menyiasati pembengkakan beban produksi, dirinya mengurangi ukuran tempe.

"Tidak mungkin kita naikan harga tempe. Pasti pelanggan pada lari. Kita paling mengecilkan saja dari ukuran tebal jadi agak tipis" katanya, Rabu (6/3/2013).

Sementara dari pantauan Harianjogja.com di Pasar Argosari, Wonosari harga kedelai di kios  pengecer mencapai Rp8.000 per kilogram.

Salah satu penjual kedelai, Utari mengungkapkan kenaikan kedelai terjadi dalam sebulan terakhir. Jika sebelumnya harga kedelai Rp7.500 per kilogramnya, saat ini mencapai Rp8.000 per kilogramnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Erupsi Marapi: Batu Hujani Rumah Warga di Agam

News
| Senin, 04 Desember 2023, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement