Advertisement
Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Pilih Kurangi Ukuran

Advertisement
[caption id="attachment_385530" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/03/06/harga-kedelai-naik-perajin-tempe-pilih-kurangi-ukuran-385526/tempe-9" rel="attachment wp-att-385530">http://images.harianjogja.com/2013/03/tempe-370x237.jpg" alt="" width="370" height="237" /> ilustrasi.dok[/caption]
WONOSARI-Kenaikan harga kedelai antara Rp500 hingga 1.000 per kilogram, mengancam keberadaan perajin tempe di Gunungkidul. Para perajin kesulitan berproduksi akibat kenaikan harga kedelai dalam sepuluh hari terakhir.
Advertisement
Salah satu perajin tempe di Dusun Kepek 1, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari,Yakuti, 50 mengaku akibat kenaikan harga kedelai pihaknya tidak berani mengurangi jumlah produksi dan menaikkan harga tempe karena takut ditinggal pelanggan. Untuk menyiasati pembengkakan beban produksi, dirinya mengurangi ukuran tempe.
"Tidak mungkin kita naikan harga tempe. Pasti pelanggan pada lari. Kita paling mengecilkan saja dari ukuran tebal jadi agak tipis" katanya, Rabu (6/3/2013).
Sementara dari pantauan Harianjogja.com di Pasar Argosari, Wonosari harga kedelai di kios pengecer mencapai Rp8.000 per kilogram.
Salah satu penjual kedelai, Utari mengungkapkan kenaikan kedelai terjadi dalam sebulan terakhir. Jika sebelumnya harga kedelai Rp7.500 per kilogramnya, saat ini mencapai Rp8.000 per kilogramnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Terlibat Aksi Premanisme, 26 Orang Diamankan Polda DIY Selama Operasi Pekat Progo 2025
- Jemaah Haji Termuda di Kulonprogo Berusia 19 Tahun, Ini Sosoknya
- Dua Perusahaan di Bantul Belum Bayar THR hingga Mei, Terancam Sanksi Berat
- Ini Alasan BPBD Tidak Memperpanjang Status Siaga Darurat Meski Ada Potensi Hujan Deras di Wilayah DIY
- Dampak Hujan Disertai Angin Kencang di Sleman, Rumah Warga di Purwomartani Nyaris Ambrol
Advertisement