Advertisement
SISWI MENINGGAL AKIBAT OSPEK : Berusaha Ikhlas, Keluarga Belum Ambil Sikap

Advertisement
[caption id="attachment_428656" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/20/siswi-meninggal-akibat-ospek-berusaha-ikhlas-keluarga-belum-ambil-sikap-428655/siswi-ospek-jenazah-endro-guntoro" rel="attachment wp-att-428656">http://images.harianjogja.com/2013/07/siswi-OSPEK-jenazah-ENDRO-GUNTORO-370x247.jpg" alt="" width="370" height="247" /> Foto Jenazah Anindya
JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro[/caption]
Harianjogja.com, BANTUL–Meninggalnya Anindya Puspita, siswi SMK I Pandak, Bantul menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga dan teman-temannya.
Advertisement
http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/19/siswi-meninggal-akibat-ospek-disuruh-squat-jump-siswi-di-pandak-pingsan-lalu-meninggal-428287" target="_blank">Anindya meninggal saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS) yang diwajibkan bagi siswa baru Jumat (19/7/2013).
Pihak keluarga memastikan belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya Anindya.
Erwin Krisna, 25, kakak sulung Anindya Anindya Puspita, warga Dusun Daleman Rt 02 Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden mengaku keluarga sementara akan mencoba ikhlas atas kepergian Anindya.
“Belum ada musyawarah sampai ke sana. Kami pasrah semoga memang sudah takdirnya,” ujarnya kepada sejulah wartawan di rumah duka, Sabtu (20/7/2013).
Namun demikian Erwin tetap menyayangkan panitia pelaksana MOS dalam memberikan hukuman skotjump bagi peserta didik yang melanggar aturan karena tidak mempertimbangkan kekuatan masing-masing fisik siswa berbeda.
Ia menambahkan kemampuan siswa tidaklah sama dalam menghadapi hukuman. Namun demikian Erwin memastikan sebelum berangkat sekolah kondisi kesehatan Anindya cukup prima.
“Memang Anindya punya riwayat kesehatan mudah pingsan kalau fisiknya dipaksakan. Pernah dulu di SMP pingkan dalam upacara. Saudara kembarnya juga yang sudah meninggal juga memiliki riwayat penyakit yang sama. Tapi dulu sudah periksakan ke dokter normal," urai Erwin.
http://www.harianjogja.com/?p=428637" target="_blank">Peristiwa ini juga mengundang perhatian Pemerintah Kabupaten Bantul yang menyebut akan membentuk tim investigasi.
Hingga kemarin kedua orang tua almarhumah masih terlihat terpukul atas berpulangnya putri yang dicintai. Pihak keluarga memastikan alumni SMP Muhamadiyah Sorobayan terkenal pendiam ini jarang mengeluh sakit, termasuk kepada ibunya, Harni yang juga GTT di SD Sanden.
Sebelumnya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga memerintahkan penyelidikan kasus ini lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement