Advertisement

UPETI UNTUK PEJABAT : Dinas Pendidikan Bantul Membantah

Redaksi Solopos
Senin, 02 September 2013 - 17:23 WIB
Nina Atmasari
UPETI UNTUK PEJABAT : Dinas Pendidikan Bantul Membantah

Advertisement

[caption id="attachment_443530" align="alignleft" width="400"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/02/upeti-untuk-pejabat-dinas-pendidikan-bantul-membantah-443527/uang-ilustrasi-hengky-irawan-16" rel="attachment wp-att-443530">http://images.harianjogja.com/2013/09/uang-ilustrasi-HENGKY-IRAWAN.jpg" alt="" width="400" height="325" /> Ilustrasi suap untuk pejabat (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)[/caption]

Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul, Masharun Ghazalie membantah bahwa jajarannya meminta upeti atau uang saku kepada sekolah yang dikunjungi.

Advertisement

"Tidak ada kalau kami minta upeti, meskipun kadang kami datang karena undangan dan ada uang saku, kami tolak," katanya di Bantul, Senin (2/9/2013).

Menurut dia, memang Dinas Pendidikan sering mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan dan pengawasan progam sukses pendidikan, seperti penerimaan siswa baru, pelaksanaan kurikulum, ujian nasional dan lain-lain.

Namun kata dia, pihaknya meyakinkan bahwa dirinya maupun para stafnya tidak pernah menerima upeti ketika berkunjung ke sekolah yang mendapatkan pembinaan.

"Kami datang ke sekolah karena ada undangan dan diminta melakukan pembinaan, Bantul bisa sukses bidang pendidikan karena ada pembinaan dan perhatian. Jadi memang kami harus datang ke sekolah-sekolah," katanya.

Ia mengatakan, persepsi inilah yang terkadang membuhonor narasumber

at miss komunikasi antara pihak sekolah dengan pejabat yang datang, sehingga ada pihak sekolah yang masih memberi uang saku kepada pejabat Dinas Pendidikan.

"Uang saku memang diperbolehkan dalam kapasitas sebagai narasumber, dan besarannya diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup). Kalau narasumber itu sering disebut uang honor ada aturannya, untuk pejabat Dinas minimal Rp300 ribu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 10 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup

News
| Jum'at, 26 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement