Advertisement
UPETI UNTUK PEJABAT : Dinas Pendidikan Bantul Membantah

Advertisement
[caption id="attachment_443530" align="alignleft" width="400"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/02/upeti-untuk-pejabat-dinas-pendidikan-bantul-membantah-443527/uang-ilustrasi-hengky-irawan-16" rel="attachment wp-att-443530">http://images.harianjogja.com/2013/09/uang-ilustrasi-HENGKY-IRAWAN.jpg" alt="" width="400" height="325" /> Ilustrasi suap untuk pejabat (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)[/caption]
Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul, Masharun Ghazalie membantah bahwa jajarannya meminta upeti atau uang saku kepada sekolah yang dikunjungi.
Advertisement
"Tidak ada kalau kami minta upeti, meskipun kadang kami datang karena undangan dan ada uang saku, kami tolak," katanya di Bantul, Senin (2/9/2013).
Menurut dia, memang Dinas Pendidikan sering mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan dan pengawasan progam sukses pendidikan, seperti penerimaan siswa baru, pelaksanaan kurikulum, ujian nasional dan lain-lain.
Namun kata dia, pihaknya meyakinkan bahwa dirinya maupun para stafnya tidak pernah menerima upeti ketika berkunjung ke sekolah yang mendapatkan pembinaan.
"Kami datang ke sekolah karena ada undangan dan diminta melakukan pembinaan, Bantul bisa sukses bidang pendidikan karena ada pembinaan dan perhatian. Jadi memang kami harus datang ke sekolah-sekolah," katanya.
Ia mengatakan, persepsi inilah yang terkadang membuhonor narasumber
at miss komunikasi antara pihak sekolah dengan pejabat yang datang, sehingga ada pihak sekolah yang masih memberi uang saku kepada pejabat Dinas Pendidikan.
"Uang saku memang diperbolehkan dalam kapasitas sebagai narasumber, dan besarannya diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup). Kalau narasumber itu sering disebut uang honor ada aturannya, untuk pejabat Dinas minimal Rp300 ribu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Airlangga: Lima Program Prioritas Presiden Bisa Tampung 3 Juta Lebih Pekerja
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
- Fasilitas Pengelolaan Sampah Jadi Listrik Akan Dibangun di Bantul
- Ribuan Pesilat dari 50 Perguruan Berkumpul, Bukti Jogja Aman
Advertisement
Advertisement