Advertisement

KEKERINGAN DI BANTUL : Beban Ekonomi Masyarakat Kian Berat

Minggu, 15 September 2013 - 14:54 WIB
Nina Atmasari
KEKERINGAN DI BANTUL : Beban Ekonomi Masyarakat Kian Berat

Advertisement

[caption id="attachment_447617" align="alignleft" width="452"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/15/kekeringan-di-bantul-beban-ekonomi-masyarakat-kian-berat-447611/air-bersih-antara-5" rel="attachment wp-att-447617">http://images.harianjogja.com/2013/09/air-bersih-antara2.jpg" alt="" width="452" height="300" /> Ilustrasi air bersih (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)[/caption]

Harianjogja.com, BANTUL- Kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah di Bantul membuat beban ekonomi masyarakat kian berat. pasalnya, mereka harus mengalokasikan dana yang tidak murah untuk mendapatkan kebutuhan pokok, air.

Advertisement

Tarjo, Kepala Dusun Cempluk Desa Mangunan Kecamatan Dlingo mengatakan sampai pertenganan September ini rata-rata warga Cempluk sudah membeli air tiga kali dari tangki swasta seharga Rp140.000 per 5.000 liter.

"Rata-rata pengeluaran warga untuk membeli air sudah hampir Rp500.000," katanya, Sabtu (14/9/2013).

Air tersebut ditampung di bak yang telah dimiliki setiap rumah. Air itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Kondisi tersebut, lanjut Tarjo, memperbutuk beban ekonomi warga Cempluk di tengah musim kemarau. Terlebih sumber air di Desa Mangunan yang selama ini diandalkan sudah tidak bisa diharapkan menyusul pembatasan operasional air secara giiran.

Tiap warga dalam satu kelompok air hanya mendapatkan jatah dua jam bergiliran untuk 39 anggota. “Asumsinya berarti untuk dapat air sekitar tiga meter kubik kami harus antri 39 hari sesuai anggota kelompok air,” imbuh Tarjo.

Sampai dengan hari ini, Tarjo memastikan warga belum mendapat bantuan dropping air seperti janji Pemkab Bantul. Warga Cempluk melalui Karangtaruna sudah mengajukan proposal ke Pemkab Bantul namun dijanjikan dalam 15 hari ke depan.

Ngatini wargga Cempluk membenarkan banyak warga di sekitarnya sudah membeli air dari tanki swasta. “Harganya naik dulu masih Rp 120.000 sekarang Rp 140.000 per 5.000 liternya. Ini memang berat bagi kami," ujarnya di tempat terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP

Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP

Jogjapolitan | 6 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang

News
| Selasa, 01 Juli 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement