Advertisement
Warga Bantul Keluhkan Volume Gas Elpiji Tinggal Separo
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Sejumlah warga Dusun Wonocatur Desa Banguntapan, Banguntapan, Bantul mengeluhkan beredarnya tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg yang isinya tinggal setengah.
Beredarnya penjualan gas elpiji yang beratnya hanya 1,5 kg itu di antaranya dikeluhkan Imelda, warga Wonocatur, Desa Banguntapan, Banguntapan, Bantul. Imelda mengungkapkan, sudah beberapa minggu terakhir tabung gas 3 kg yang ia beli isinya tinggal setengah.
Advertisement
Awalnya ia kaget saat menenteng tabung gas yang ia beli di pengecer, tidak terasa berat seperti biasanya. Sesampai di rumah saat dicek dengan meteran gas elpiji, ternyata isi tabung tinggal setengah.
"Biasanya kan berat kalau mengangkat tabung tiga kilogram itu, ini malah ringan," ujar Imelda ditemui, Senin (3/12/2014).
Tabung gas tersebut ia beli di sejumlah pangkalan dan pengecer di sekitar Pasar Bantengan, Wonocatur, Banguntapan. Namun, saat ia membeli gas langsung di agen, isi tabung masih utuh seberat 3 kg.
Menurut Imelda, ciri-ciri plastik penutup tabung gas tersebut juga berbeda antara gas yang dibeli di agen dengan yang dibeli di pangkalan atau pengecer.
"Kalau yang beli di agen, penutupnya warna merah terang, lalu ada lapisan plastik. Kalau di pengecer tutupnya warna merah pucat, plastik lapisan ke duanya enggak ada," imbuhnya.
Dedi warga lainnya mengungkapkan, maraknya tabung gas bersubsidi yang isinya tinggal setengah meresahkan dan merugikan masyarakat.
"Jelas rugi, harusnya satu tabung cukup untuk dua minggu memasak, tapi sekarang, kadang gak sampai sepekan sudah habis. Padahal pemakaian seperti biasa enggak berubah," kata Dedi.
Padahal, harga tabung di pengecer dan pangkalan lebih mahal dari agen. Harga gas di pengecer dibanderol Rp17.500 per tabung sedangkan di agen hanya Rp15.500.
Ia menduga, adanya praktik bisnis curang yang dilakukan pedagang dengan cara menyuntikan gas elpiji 3 kg ke tabung lainnya atau membagi dua agar jumlahnya banyak. Sebab saat ini, permintaan gas bersubsidi tetap tinggi menyusul mahalnya harga gas non subsidi ukuran 12 kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Liburan Tenang dengan Perjalanan Lancar, Cek Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini
- Sepekan Berjalan, Acara Ringin Jongke Ber-Ramadan Sondakan Sepi Pengunjung
- STY Naikkan 39 Peringkat, Indonesia Ranking Ketiga Tim Terbaik Asia Tenggara
- Diduga Hendak Diculik, Begini Cerita Gadis SMP Jatinom Klaten Lolos dari Pelaku
Berita Pilihan
Advertisement
Parah! Ada Aduan Jaksa KPK Memeras Saksi dengan Meminta Rp3 Miliar
Advertisement
Museum Kacamata Tokyo, Toko Kacamata Ikonik yang Tinggal Kenangan
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Top News Harianjogja.com, Jumat 29 Maret 2024
- Upaya Dongkrak Kunjungan Wisata saat Libur Lebaran 2024 di Jogja Terganjal Masalah Sampah
- Siang Ini, BMKG Prediksi Hujan Turun di Wilayah Jogja dan Sekitarnya
- Sambut Libur Lebaran 2024, Pakar: Optimalkan Kampung dan Desa Wisata di DIY
- Info Stok Darah dan Lokasi Donor Darah di DIY Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Advertisement