Advertisement
Wacana Jalan Lingkar Kota Wates Terlalu Lama
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pembangunan Jalan Lingkar Kota Wates dianggap terlalu lama karena wacana tersebut sudah berembus sejak 2007 lalu.
Kalangan DPRD Kulonprogo mendesak pemerintah darah mempercepat realisasi pembangunan jalan lingkar penunjang transportasi kota itu. Dewan menilai, mendeknya proyek jalan lingkar terjadi lantaran perencanaan yang kurang matang.
Advertisement
Ketua DPRD Kulonprogo, Ponimin Budi Hartono mengatakan, rencana utama jalur lingkar Wates adalah pembangunan jembatan layang di Triharjo-Tawangsari atau kawasan RSUD Wates. Proyek tersebut belum terealisasi, padahal penyusunannya sudah dilakukan lama.
“Selain itu, agenda pembuatan underpass Margosari menuju Polres Kulonprogo juga tidak terealisasi. Kami mendesak pemerintah segera melaksanakan rencana pembangunan jalan jalur lingkar Wates sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah [RPJMD],” ujarnya kepada wartawan, baru-baru ini.
Ponimin menyayangkan ketiadaan penganggaran yang jelas dalam proyek jalan lingkar tersebut.
“Namun, selama ini, pemerintah selalu mendahulukan rencana pembangunan, tanpa ada rencana aksi di lapangan,” lanjut dia.
Dia merasa optimistis rencana pembanguan jalur lingkar Wates dapat mempercepat pengembangan Kota Wates menjadi pusat kota dan sentra ekonomi. Fakta itu berkaitan erat dengan hadirnya megaproyek di Kota Binangun.
“Pemerintah harus mengubah model rencana pembangunan di Wates. Jika encana pengembangan Kota Wates tidak terealisasi, Wates tetap akan menjadi kota mati. Perkembangan ekonomi lambat, begitu juga perubahan sosial berjalan lambat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta pemerintah setempat membuka lahan persawahan baru untuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan persawahan akibat pembangunan perumahan.
Pusat lahan baru bisa dikembangkan di Kalibawang, Samigaluh dan Girimulyo atau kecamatan yang berada di kawasan Bukit Menoreh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement