Advertisement
Rumah Burung Hantu Terbukti Kurangi Hama Tikus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Fungsi dari rumah burung hantu (rubuha) di Sumberagung Moyudan Sleman bukan untuk penangkaran karena burung hantu itu cenderung tidak bisa berkembang biak di dalam kandang.
Akhirnya kandang itu dimanfaatkan sebagai tempat untuk merawat burung yang sakit.
Advertisement
"Ada warga yang menemukan burung hantu yang ditembak, ya kami rawat di sana. Kami carikan tikus, sehari satu ekor burung habis tiga ekor tikus," ungkap Buang Sarono, 54, warga Dusun Jetis Kaliurang, Desa Sumberagung, baru-baru ini.
Buang mengklaim, keberadaan Tyto Alba di sejumlah Rubuha mampu mengurangi hama tikus yang selama ini menyerang lahan milik warga. Karena itu, pria yang juga pengurus kelompok tani Dusun Jetis Kaliurang ini berharap kepada Pemkab Sleman untuk memberikan bantuan pembangunan Rubuha sebanyak-banyaknya.
"Kalau bantuan fisik dari pemerintah belum pernah, paling hanya seputar pendampingan PPL. Jika bisa kami ingin Rubuha itu diperbanyak. Sehingga yang rusak itu bisa ada lagi dan tidak hilang sebagai rumah burung," imbuhnya.
Ratusan Rubuha yang sudah berdiri sejak 2013 di desa tersebut, lanjutnya, merupakan swadaya petani serta bantuan dari salah satu anggota Dewan. Tiap satu Rubuha, butuh biaya sedikitnya Rp300.000.
Pihaknya berharap pemerintah terus memberikan perhatian terhadap program Rubuha. Terlebih saat ini nyaris kurang ada peremajaan dan pendampingan. Padahal program Rubuha Desa Sumberagung sudah menjadi percontohan dari kabupaten lain di luar Jawa.
Jika perhatian teralihkan, maka bukan tidak mungkin akan hilang dengan sendirinya karena tidak terurus. "Dari luar jawa dan lainnya beberapa kali studi kemari. Bahkan ada yang minta burung, tapi karena terkendala pesawat akhirnya tidak bisa," ungkap dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
- Pemkot Jogja Gandeng Kantor Pertanahan Dorong Digitalisasi UMKM
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 24 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement