Advertisement

PENATAAN STASIUN WATES : Omzet Pedagang Turun Drastis

Sabtu, 03 Mei 2014 - 02:00 WIB
Nina Atmasari
PENATAAN STASIUN WATES : Omzet Pedagang Turun Drastis

Advertisement

Harianjogja.com, WATES—Sejak digusur pertengahan Februari lalu, omzet para pedagang kios Stasiun Wates turun drastis. Penurunan omzet para pedagang ini mencapai 75%.

"Omzetnya 50 persen dari pendapatan di dalam stasiun saja tidak sampai. Turunnya sekitar 75 persen," ujar Tami salah satu pedagang oleh-oleh dan makanan ringan saat ditemui Harianjogja.com, Kamis (1/5/2014).

Advertisement

Tami mengeluhkan omzetnya kian menurun lantaran banyak konsumen atau calon penumpang kereta yang enggan belanja di kios sementara. Pasalnya, jarak kios sementara cukup jauh, yakni berada di luar stasiun. Apabila di hari biasa saat masih berjualan di area stasiun, dirinya mampu mengantongi omzet sekitar Rp500.000 sampai Rp1 juta, kini omzetnya jauh dari biasanya.

"Tidak nutup apa-apa. Omzetnya kecil tidak sampai Rp500.000 sehari," kata Tami.

Hal senada juga disampaikan Roro, pedagang oleh-oleh lain yang bernasib sama dengan Tami. Dagangan yang dijajakan kini tak lagi mampu menutup kebutuhan hidup sehari-hari. Pendapatan kiosnya kian tak menentu sejak pindah dan menempati kios sementara yang dibuatnya sendiri.

"Dulu hari biasa Rp200.000an bisa dapat, sekarang paling hanya Rp40.000an. Tidak cukup untuk makan dan menutup kebutuhan lain," papar Roro.

Roro pun mengeluhkan relokasi kios yang dijanjikan PT KAI bahkan belum terealisasikan sampai saat ini. Janji sejak penggusuran bulan Februari lalu, nasib para pedagang masih belum jelas. Pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjanjikan penempatan kios baru, paling lambat tiga bulan.

"Ini sudah lebih dari dua bulan, tapi lahan yang dijanjikan untuk lokasi kios belum tampak digarap sampai saat ini," keluh Roro.

Kios sementara berukuran 2x3 meter tersebut bahkan dinilai jauh dari kelayakan sebuah kios. Terlalu sempit membuat konsumen maupun pedagangnya kurang nyaman berjualan di kawasan tersebut. Belum lagi pembangunan parit yang akan diarahkan ke area kios inipun turut mengancam pedagang.

"Pembangunan saluran air ini juga katanya akan sampai ke kios kami. Makanya kami juga khawatir, sampai kapan kami jualan disini. Kalau jadi dibuat salurannya, otomatis kemungkinan kami digusur lagi," imbuh Tami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yasonna Mengaku Mengedepankan Aspek HAM dalam Menangani Pengungsi Rohingya

News
| Senin, 11 Desember 2023, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement