Advertisement
PILPRES 2014 : Ini Aduan Terkait Alat Peraga Kampanye di Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - Alat peraga kampanye (APK)capres dan cawapres mulai diadukan ke Panita Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kulonprogo.
Ketua Panwaslu Kulonprogo Pujarasa Satuhu membenarkan adanya pengaduan keberatan alat peraga kampanye salah satu pasangan calon. "Memang ada aduan beberapa waktu lalu. Kami juga sudah mengirimkan surat rekomendasi ke KPU juga," ujar Pujarasa, Minggu (22/6/2014).
Advertisement
Pujarasa membeberkan alat peraga kampanye tersebut berupa spanduk salah satu pasangan calon. Spanduk tersebut diadukan berdasarkan keluhan dari TNI dan Polri.
"TNI dan Polri sebelumnya memasang spanduk berisi pernyataan netral terhadap pemilu presiden. Namun, spanduk tersebut ditempeli spanduk capres cawapres," ungkap Pujarasa.
Rekomendasi aduan tersebut lantas diajukan ke KPU agar spanduk kampanye dapat segera dipindahkan. Hal ini juga untuk mengantisipasi agar opini masyarakat tidak terpengaruh oleh APK tersebut.
"Selain itu, juga dari PBNU. Adanya aduan terkait spanduk NU untuk Indonesia, di tulis di spanduk salah satu pasangan calon. Pihak PBNU keberatan dengan pencantuman tersebut," jelas Pujarasa.
Sementara itu, Ketua KPU Kulonprogo Muh. Isnaini mengatakan pihaknya telah menyampaikan permintaan rekomendasi tersebut kepada tim kampanye bersangkutan. Menindaklanjuti hal tersebut KPU meminta APK tersebut segera dipindahkan atau ditertibkan.
"Sejauh ini aduannya masih dapat ditindak dengan memberi peringatan. Belum ada pelanggaran berat, baru dua spanduk itu saja yang diadukan, satu di Sentolo,satu lagi di dekat kantor PBNU Kulonprogo di Wates," imbuh Isnaini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
Advertisement