Advertisement
Tenaga Kerja Tak Peroleh THR sesuai Aturan, Lapor ke Posko Ini

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo membuka posko aduan Tunjangan Hari Raya (THR) hingga hari H plus Lebaran untuk mengantisipasi bila ada aduan dari tenaga kerja yang tidak menerima THR sesuai ketentuan waktu atau haknya.
Kasi Pengawasan dan Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Kulonprogo Totok Pribadi, Senin (7/7/2014) mengatakan meski setiap tahunnya posko ini dibuka, belum ada laporan dari tenaga kerja terkait pemberian tunjangan dan lain sebagainya.
Advertisement
Adapun sanksi yang diberikan bila ada perusahaan yang melakukan pelanggaran, juga masih terbatas teguran.
Kasi Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Harjanto menambahkan pembayaran THR berlaku untuk semua tenaga kerja di seluruh perusahaan yang ada di Kulonprogo.
Dari 287 perusahaan, di antaranya terdiri dari perusahaan skala kecil hingga skala besar. Adapun jumlah tenaga kerja yang berhak menerima THR tercatat mencapai 8.768 orang.
Pembayaran THR oleh perusahaan dilakukan maksimal tujuh hari sebelum hari H Lebaran.
“Kriteria pembayaran untuk pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun THR yang harus diberikan adalah satu kali gaji. Sedangkan yang belum setahun, dihitung proporsional,” jelas Harjanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement