Advertisement
SERBA-SERBI KERIS : Caleg pun Berburu Keris (Bagian 1)

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Keberadaan keris tetap menjadi benda bernilai jual tinggi meski perkembangan zaman telah berubah. Bahkan keberadaannya tetap menjadi sebuah primadona yang diyakini sejumlah kalangan mampu mengantarkan kesuksesan bagi orang yang memiliki. Tidak heran apabila kalangan tertentu rela merogoh kocek puluhan hingga ratusan juta rupiah demi untuk membeli keris yang dianggap memiliki tuah keberuntungan.
Eko Supriyono, pengurus Paguyuban Pemerhati Tosan Aji Mertikarta mengungkapkan, pada 2014 banyak kalangan yang berupaya membeli keris pusaka. Kalangan yang mencari benda pusaka adalah mereka yang pada pemilu legislatif lalu ikut serta mencalonkan diri menjadi anggota Dewan.
Advertisement
"Banyak yang datang dengan tujuan untuk membeli keris dan benda pusaka lainnya. Mereka masih mempercayai keris masih punya nilai mistis yang bisa mendatangkan keberuntungan bagi si pemilik," ujar Eko saat ditemui Harian Jogja, Sabtu (9/8/2014).
Kalangan yang berkeinginan kuat untuk memiliki keris tidak hanya para calon legislator. Sejumlah pejabat pemerintahan pun tidak sedikit yang mengincar keris untuk melanggengkan ambisi meraih jabatan lebih tinggi. Percaya tidak percaya itulah fakta yang terjadi di balik eksistensi keris sebagai benda pusaka maupun koleksi bernilai seni tinggi.
Namun bagi Eko, kegemarannya mengoleksi keris tidak lepas dari keinginan kuatnya untuk mempertahankan wujud kreasi asli Nusantara agar tidak punah ditelan perkembangan zaman. Eko menilai, bagaimana pun juga, dunia lewat UNESCO sudah mengakui keris sebagai hasil karya besar dari Indonesia. Akan sangat sia-sia jika pencapaian itu dibiarkan begitu saja tanpa coba dipertahankan eksistensinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Serapan Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Masih Rendah
- Pemadaman Listrik Rabu 17 September 2025: Kalasan hingga Wonosari
- Pusat Tak Jadi Potong Dana Transfer, Hasto: Kami Senang Sekali
- Terdampak Cuaca, Harga Cabai di Kulonprogo Rp60 Ribu per Kilogram
- Batal Pakai APBD, Anggaran MBG Gunungkidul Rp12 Miliar Dialihkan
Advertisement
Advertisement