Advertisement

KERAJINAN UNIK : Menganyam Tanah, Bagaimana Caranya?

Bhekti Suryani
Rabu, 26 November 2014 - 13:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
 KERAJINAN UNIK : Menganyam Tanah, Bagaimana Caranya? Asep Maulana Hakim menunjukan anyaman keranjang ayam dari tanah liat hasil karyanya, Selasa (25/11/2014). (JIBI/Harian Jogja - Bhekti Suryani)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Awalnya mengobati patah tulang, kini menganyam tanah liat. Adalah Asep Maulana Hakim. Upaya ini
dilakukan untuk mendobrak batasan yang selama ini dibuat manusia.

Ada beragam anyaman dari tanah liat, seperti anyaman kipas sate, caping, keranjang pakaian, sampai keranjang wadah ayam. Karya langka itu dihasilkan oleh tangan terampil lelaki kelahiran Garut, Jawa Barat Asep Maulana Hakim. Asep kini berdomisili di Prancak Dukuh, Panggungharjo, Sewon Bantul.

Advertisement

“Setahu saya belum pernah ada anyaman berbahan tanah liat, baru saya yang buat,” ungkap Asep di sebuah studio pembuatan keramik di daerah Mrisi, Tirtonirmolo, Kasihan Bantul, Selasa (25/11/2014) siang.

Asep melalui perjalanan panjang menjadi penganyam tanah liat. Bapak dua anak itu sejatinya bekerja sebagai tukang pijat orang dewasa dan bayi. Kakek dari garis keturunan ayahnya mewariskan keahlian memijat kepada Asep. Awal 2006, sebelum gempa mengguncang DIY, Asep menginjakan kakinya ke Jogja untuk mengadu nasib sebagai pemijat. Saat bencana gempa, Asep turut menjadi sukarelawan menyembuhkan korban patah tulang dengan teknik pijat.

Setahun kemudian pada 2007, ia masuk Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. Baru pada semester ketiga, ia secara tidak sengaja menemukan teknik menganyam tanah liat setelah berkali-kali menggosok tanah liat di pelajaran seni kriya. Lelaki berambut cepak itu merasa ada kesamaan teknik saat menggosok dan memilin tanah liat dengan saat ia memijat tubuh manusia.

“Hasil pilinan tanah liat itu ternyata bagus, dan bisa panjang juga rapi,” kata lelaki berusia 31 tahun itu.

Asep tak memerlukan cetakan untuk membentuk tanah liat menjadi seperti potongan bambu kecil dan tipis yang siap dianyam. Proses memilin itu hanya mengandalkan perasaan agar tanah yang dipilin menjadi rapi dan serupa ukurannya. Setelah bahan anyaman dipilin, ia mulai menganyamnya menjadi berbagai macam rupa. Sebelumnya, Asep menyiapkan sketsa di atas kertas untuk barang yang akan dibentuk dari anyaman tanah. Setelah selesai, produk anyaman lalu dibakar di dalam oven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Resmi dari Arab Saudi! Ini Sanksi bagi Jemaah Haji Tanpa Izin

News
| Selasa, 29 April 2025, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement