Advertisement
Awas, Penipuan Bermodus Rekruitmen Calon Pegawai RSUP Sardjito
Advertisement
Penipuan bermodus rekruitmen calon pegawai RSUP dr Sardjito beredar di masyarakat
Harianjogja.com, SLEMAN- Rochman Arief, Direktur Umum dan Operasional, RSUP dr Sardjito, menyatakan bahwa informasi perekrutan pegawai RSUP Sardjito yang beredar di masyarakat adalah palsu.
Advertisement
Dokumen itu disusun oleh oknum tidak bertanggungjawab dengan mencatut RSUP dr Sardjito mulai dari kop surat hingga tandatangan Direktur SDM dan Pendidikan. Dugaannya, para pelaku penipuan hanya menebak dengan melihat pengumuman pada perekrutan tahun sebelumnya.
"Kami belum membuat dokumen soal itu [perekrutan]. Secara internal belum sama sekali membuat perencanaan jumlah dan lain sebagainya tentang perekrutan. Tapi mereka [oknum penipu] sudah membuat sendiri. Mungkin dengan hanya melihat tahun-tahun sebelumnya," ujar dia, ungkapnya di Sardjito, Jumat (20/3/2015) pagi.
Selain itu, kata Rochman, RSUP Sardjito tidak pernah memungut biaya sepeserpun untuk perekrutan pegawai. Pola perekrutan dilakukan secara terbuka.
Bahkan setiap proses seleksi dengan meminta bantuan aparat kepolisian agar tidak terjadi kebocoran. "Kami imbau masyarakat untuk tidak mempercayai informasi tersebut," kata dia.
Kassubag Hukum dan Kemitraan RSUP Sardjito Banu Hermawan menambahkan para pelaku menerbitkan dokumen palsu sebanyak empat lembar terdiri surat undangan bahwa telah dinyatakan lolos tes administrasi untuk mengikuti tes berikutnya.
Kemudian formulir pendaftaran kesediaan mengikuti tes berikutnya, lembar persyaratan administrasi dan lembar jumlah formasi.
Dalam lembar administrasi disebutkan bahwa tiap pendaftar laki-laki dikenakan biaya awal Rp524.000 sedangkan perempuan Rp564.000. Biaya itu oleh pelaku diminta mengirim ke rekening BNI nomor 035-651-4636 mengatasnamakan bendahara RSUP Sardjito.
Para pendaftar yang sudah mengirimkan uang administrasi diminta konfirmasi ke nomor 085256242678 atas nama Promono Slamet.
"Mereka mengatasnamakan staff personalia. Kami sempat menghubungi nomor tersebut dengan pura-pura sebagai pendaftar. Dia mengaku stand by di rumah sakit sampai jam 20.00 WIB malam. Padahal di bagian tersebut tidak ada nama yang disebutkan," urainya sembari menunjukkan berkas-berkas palsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
Advertisement
Advertisement