Advertisement
KEKERASAN SLEMAN : Bacok Pengendara Motor, Dua "Klitih" Dihajar Massa

Advertisement
Kekerasan Sleman dilakukan dua pemuda.
Harianjogja.com, SLEMAN - Setidaknya dua pemuda dihajar massa setelah tertangkap membacok pengendara motor di Jalan Kabupaten, Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Senin (8/2/2016) malam. Tersangka sengaja klitih mencari sasaran dengan menyerempet korban yang tidak bersalah, lalu membacok hingga berlumuran darah.
Advertisement
Kedua pelaku diketahui bernama Dimas Rizki Saputra, 20, warga Karangmalang Blok E.29, Caturtunggal, Depok, Sleman. Meski berumur 20 tahun, Rizki diketahui masih tercatat sebagai pelajar salahsatu SMA di Kota Jogja. Rizki juga diketahui sudah memiliki istri dan anak yang baru berumur enam bulan. Sedangkan pelaku lainnya bernama Raya Adi Wibowo, 37, warga Terban RT22/RW05 Gondokusuman V 615 Kota Jogja. Raya tercatat sebagai residivis kejahatan yang kerap membuat resah masyarakat.
Adapun korban adalah Syafii Anam, 24, warga Jalan Cut Nyak Dien 85, Bermi, Selong, NTB. Merupakan mahasiswa UMY yang indekos di Sinduadi, Mlati, Sleman. Sebelum mencari sasaran, kedua tersangka mempersiapkan sebilah parang dan pisau. Tersangka Raya bertindak sebagai joki mengendarai sepeda motor. Sedangkan Dimas yang menenteng pedang dan pisau di tangan kiri dan kanan untuk membacok korban.
"Ada indikasi telah dipersiapkan sebelumnya," ungkap Kapolsek Gamping Kompol Agus Zaenudin, Selasa (9/2/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement