Advertisement
MAYAT DI SELOKAN MATARAM : 2 Mayat Adalah Karyawan Bengkel, Penyebab Kematian Masih Dicari

Advertisement
Mayat di selokan Mataram adalah karyawan bengkel di Sleman
Harianjogja.com, SLEMAN- Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar menjelaskan, hingga Jumat (19/2/2016) petang pihaknya belum mendapatkan data yang detail terkait identitas kedua korban yang ditemukan tewas di Selokan Mataram Dusun Jetis, Sinduadi, Mlati, Sleman, Jumat (19/2/2016).
Advertisement
(Baca juga : http://www.harianjogja.com/baca/2016/02/19/mayat-di-selokan-mataram-2-mayat-penuh-luka-ditemukan-di-selokan-mataram-693029" target="_blank">MAYAT DI SELOKAN MATARAM : 2 Mayat Penuh Luka Ditemukan di Selokan Mataram)
Hasil penyisiran anggota di lapangan, kedua mayat itu diketahui bernama Jaka dan Firman asal Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Keduanya merupakan karyawan salahsatu bengkel variasi mobil yang berlokasi di Jalan Kabupaten, Trihanggo, Gamping, Sleman.
"Data sementara yang kami dapatkan keduanya bernama Jaka dan Firman," ungkap Sepuh.
Kedua korban, lanjutnya, sama-sama berumur sekitar 20 tahun. Ia mengakui ada sejumlah luka di tubuh kedua korban. Tetapi, dirinya belum berani menyimpulkan penyebab luka tersebut.
Bentuk luka tersebut, kata dia, seperti luka gesek dan ada salahsatu korban yang kakinya patah. "Nah ini kami belum bisa simpulkan apakah luka karena lakalantas atau penganiayaan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement