Advertisement
BANDARA KULONPROGO : Aksi Saling Dorong Sempat Terjadi

Advertisement
Bandara Kulonprogo, penolakan pendataan masih ditemui.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Aksi saling dorong antara warga penolak bandara dan aparat keamanan sempat mewarnai kegiatan pengukuran lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), tepatnya di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (22/2/2016).
Advertisement
Meski demikian, situasi tersebut relatif cepat mereda sehingga tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) berhasil mengukur 14 bidang tanah yang sebelumnya memang belum bisa terjangkau secara maksimal.
Pantauan Harianjogja.com, pengukuran hari itu memang dilakukan di wilayah yang menjadi basis Wahana Tri Tunggal (WTT), kelompok warga penolak bandara. Tim BPN mendapatkan pengawalan ketat dari ratusan aparat keamanan. Kericuhan kemudian terjadi saat sistem pengamanan diperketat hingga mendekati pekarangan rumah anggota WTT.Warga pun langsung berusaha mempertahankan tanahnya agar tidak ikut diukur sehingga aksi saling dorong pun terjadi.
Ketua WTT, Martono mengungkapkan, warga hanya merasa harus mempertahankan tanah mereka yang sejak awal tidak boleh diukur maupun didata tim BPN. Hal itu karena sejak awal WTT berkomitmen tidak akan melepaskan tanah mereka untuk pembangunan bandara NYIA.
“Itu tadi batas tanah milik warga pro dan kontra. WTT sebenarnya hanya membentengi tanah yang tidak boleh diukur tapi aparat mendorong sehinga ada yang terjatuh dan pingsan,” kata Martono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ramai-ramai Kementerian Lembaga Minta Tambah Anggaran: Kemenperin Ajukan Rp3,9 Triliun untuk Biaya Program
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Mas-mas Pelayaran: Polisi Tegaskan Driver Ojol Pengantar Makanan Hanya Telat 5 Menit
- Kalurahan Tegalpanggung Jogja Kelola Sampah Organik dengan Biopori
- Rental Motor di Sleman Kebanjiran Order Saat Libur Panjang
- Tempat Relokasi Parkir ABA, Jukir Sebut Libur Sekolah Tak Berdampak Signifikan
- Budi Daya Kedelai Hitam di Gunungkidul Mencapai 68 Hektare
Advertisement
Advertisement