Advertisement
PENIPUAN ONLINE : Dari Laptop, Ponsel hingga Novel Harry Potter Fiktif Ditawarkan
 
                
            Advertisement
Penipuan online dilakukan dengan modus mengiklankan foto barang fiktif
Harianjogja.com, SLEMAN - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY menangkap seorang pelaku jual beli online yang telah menipu puluhan korban di berbagai pulau di Indonesia. Pelaku memakai modus dengan sengaja mengiklankan foto barang fiktif di situs jual beli online. Tersangka diketahui bernama Eko Kuswanto, 23, warga Perum Mandosi Permai Blok E Nomor 4 Jatiluhur RT04/RW07, Kecamatan, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Advertisement
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY Kombes Pol. Antonius Pujianito mengatakan, tersangka mengaku telah menipu 10 orang, tetapi hasil penyelidikan petugas korban lebih dari angkat tersebut. Para korban berasal dari Jogja, Temanggung, Semarang, Jakarta, Bandung, Boyolali, Solo hingga pulau Kalimantan dan Sumatera dengan nominal beragam. Tindak penipuan jual beli online yang dilakukan tersangka telah dilakukan sejak 2015. Seluruh korban telah mentransfer uang kepada tersangka dengan nominal sesuai dengan harga barang.
Tersangka menggunakan modus dengan membuat akun jual beli online. Akun itu dipakai untuk mengiklankan barang yang seolah-olah akan dijual. Adapun foto yang diunggah melalui akun tersebut diambil dengan asal comot di dunia maya. Selain foto, tersangka juga memberikan deskripsi dan kondisi barang, harga barang, nomor rekening dan nomor ponsel untuk meyakinkan calon pembeli. Jenis barang yang kerap dijual fiktif didominasi elektronik seperti laptop, ponsel dan kamera, pernah juga tersangka seolah menjual novel Harry Potter. Harga yang dituliskan jauh di bawah rata-rata harga pasar.
"Fotonya dia asal ambil di internet lalu dipasang. Setelah mendapat respon dari orang yang ingin membeli lalu berkomunikasi via ponsel, dengan seolah-olah tawar menawar, lalu korban transfer ke rekening tersangka namun barang tidak dikirim," tegasnya.
Sejumlah korban, lanjutnya, berkali-kali menanyakan namun dijawab dengan banyak alasan. Seperti dengan mengirim resi pengiriman palsu ke ponsel korban. Alasan lain biasanya dengan menyampaikan jasa pengiriman bermasalah. Ia mengimbau kepada masyarakat agar jangan asal percaya dengan jual beli online. Utamanya, penjual enggan cash on delivery (COD), tidak menggunakan ATM bersama dan menjual barang terlalu murah.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menambahkan, barang bukti yang diamankan antara lain dua eksemplar buku tabungan, dua kartu ATM, KTP, SIM, selembar fotokopi kartu keluarga, dua unit ponsel, empat chip simcard berbagai provider, 10 lembar slip penarikan ATM, 98 lembar rekening koran BNI, 13 lembar rekening korban bank CIMB Niaga dan sembilan pembar print sreen cara masuk dan penawaran barang dari email tersangka ke salahsatu situs jual beli online. "Tersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat 2 UU ITE pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda Rp1 miliar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Lewat Kelas Finansial, Jenius Ajak Bersiap Hadapi Dinamika Ekonomi
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Perahu Diterjang Ombak, 1 Nelayan Gunungkidul Dinyatakan Hilang
- Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
- HAKI DIY Soroti Struktur Bangunan Laik Fungsi
- Korban Keracunan MBG di Gunungkidul Masih Ada yang Dirawat di RSUD
- Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
Advertisement
Advertisement















 
            
