Advertisement

AGENDA SENI JOGJA : Festival Bedog Ajak Menjaga Sungai Demi Kelangsungan Bumi

Abdul Hamied Razak
Kamis, 19 Mei 2016 - 13:55 WIB
Nina Atmasari
AGENDA SENI JOGJA : Festival Bedog Ajak Menjaga Sungai Demi Kelangsungan Bumi Arak-arakan budaya mengawali Festival Bedog Nusantara di Kali Bedog, Dusun Kaliabu, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman, Rabu (18/5/2016). (Abdul Hamied Razak/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Agenda Seni Jogja salah satunya adalah kegiatan Festiva Bedog

Harianjogja.com, SLEMAN- Keberadaan sungai seringkali disepelekan. Acapkali sungai dijadikan tempat pembuangan sampah oleh tangan-tangan jahil yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Padahal menjaga dan mengelola sungai dengan baik dapat mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat.

Advertisement

Dibandingkan Kali Code dan Kali Opak, keberadaan Kali Bedog di wilayah Dusun Kaliabu, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman, mungkin kurang dikenal masyarakat.

Kalah pamor dibandingkan Kali Code sudah pasti. Maklum saja, lokasinya di pinggiran, berada di sebelah barat Kota Jogja. Untuk mencapai Kali Bedog, orang bisa menghabiskan waktu sekitar 30 menit dari pusat kota.

Meski terpencil dan jauh dari hiruk pikuk suasana perkotaan, Kali Bedog menyimpan banyak cerita eksotik. Tidak hanya wilayahnya yang terjaga asri dan teduh dengan bermacam pepohonan, semangat warganya yang berkomitmen memberikan perhatian terhadap Kali Bedog juga patut ditiru. Masyarakat di sekitar bantaran sungai Bedog menjaga betul lingkungan sungai baik flora maupun faunanya.

Permasalahan kebersihan sungai di Indonesia, termasuk wilayah DIY, seringkali menjadi buah bibir di masyarakat. Budaya membuang sampah ke sungai di beberapa tempat sepertinya sulit diubah. Dulu, kondisi yang sama juga terjadi di Sungai Bedog.

Lambat laun, lewat pelbagai upaya yang menggugah kesadaran masyarakat sepanjang bantaran sungai saat ini kebiasaan itu pudar. Caranya, dengan melibatkan masyarakat ke dalam event sosial, ekonomi dan budaya untuk menjaga kelestarian sungai bersama-sama.

Alhasil, suasana sepanjang bantaran Kali Bedog Dusun Kaliabu itu tampak asri. Aliran air sungai pun tampak bening. Tidak terlihat sampah yang berenang, terbawa arus sungai.

Tidak ada tumpukan sampah yang tersangkut ranting atau dedaunan. Hari itu, Rabu (18/5/2016) terlihat warga bergerombol menyaksikan arak-arakan budaya.

Masing-masing kelompok yang kirab, mengenakan baju adat. Sayup-sayup terdengar iringan musik mengiringi lagu-lagu daerah. Di sisi lain, ada panggung hiburan yang dipentaskan saat itu. Sebuah panggung yang dipoles laksana perahu. Di atas panggung itulah, sejumlah kelompok musik bergantian melakukan aksinya.

“Kami bersama warga padukuhan Kaliabu menggelar Festival Bedog Nusantara sampai 21 Mei mendatang. Kali ini, kami mengangkat tema 'Jaga Aku demi Bumi Nusantara',” jawab salah seorang panitia, Harry Guruh Akbar ditemui disela-sela kegiatan, Rabu (18/5/2016).

Menurut Harry, kegiatan itu digelar untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan sungai. Terutama, untuk menjaga nilai-nilai budaya nusantara. Mereka yang terlibat, saling menonjolkan nilai-nilai budaya daerahnya masing-masing seperti Jawa, Palembang, Lampung, Kalimantan, Bali dan Lombok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Qatar Klaim Cegat Enam Rudal yang Ditembakkan Iran ke Pangkalan AS

News
| Selasa, 24 Juni 2025, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement