Advertisement

STNK untuk Andong dan Becak Ternyata Banyak Dukungan

Senin, 30 Mei 2016 - 04:20 WIB
Nina Atmasari
STNK untuk Andong dan Becak Ternyata Banyak Dukungan Kusir andong, Budi Raharjo alias Sisar (kanan) duduk di atas andong menunggu penumbang sembari menunggu kuda menghabiskan pakan, Selasa (26/4/2016). (Bernadheta Dian Saraswati /JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

STNK untuk andong dan becak mendapatkan banyak dukungan

Harianjogja.com, JOGJA--Sejumlah kusir dan pengayuh becak sepakat dengan rencana pemberlakuan STNK untuk kendaraan tradisional mereka. Keberadaan STNK itu juga dianggap bisa menjamin kesejahteraan mereka.

Advertisement

Sugito, salah satu kusir di Malioboro Minggu (29/5/2016) mengatakan dirinya sudah mendengar rencana itu dan menilainya sebagai langkah yang tepat dari Pemerintah. Pasalnya tanpa adanya STNK jumlah andong akan semakin tak terkendali dan berpotensi mengurangi penghasilan mereka selama ini.

Sejauh ini dia mengatakan pendapatannya sebagai kusir andong wisata di Malioboro cukup stabil. Ada peningkatan penghasilan tetapi tak terlalu banyak.

"Kalau tambah banyak kan saingan semakin banyak juga di Malioboro, padahal pengunjungnya relatif tetap," kata dia.

Selain mendukung karena alasan ekonomi, Sugito menambahkan dia juga mendukung pendataan ini karena alasan keistimewaan Andong. Menurutnya setelah ada Peraturan Daerah tentang moda transportasi tradisional beberapa waktu lalu andong sudah reami diakui sebagai salah satu moda tradisional di Jogja. Karenanya pendataan perlu dilakukan sekaligus untuk menyamakan standar kualitas andong dan kusirnya.

"Biar andongnya tidak sembarangan juga, jadi ada standar bentuk andong," imbuh dia.

Sugito mengaku saat ini dia sudah mengantongi surat-surat kelengkapan termasuk STNK andong. Menurutnya proses pengurusan surat itu pun tak terlalu sulit sehingga kusir yang ingin serius mengemudikan andong tak akan menemui kendala berarti.

"Saya tinggal menyerahkan KTP ke ketua kelompok kusir untuk diurus bersama, jadi sekarang sudah komplet izinnya," kata Sugito.

Sumardi, pengemudi becak di sekitar Malioboro juga mengungkapkan kesetujuannya. Adanya pencatatan terhadap becak dan pengemudinya dinilainya bisa menjamin pelayanan becak yang tak mengecewakan bagi pengunjung.

Adanya data yang lengkap menurut warga Pandak, Bantul itu juga bisa mengontrol perilaku pengayuh becak. Bila ada becak yang melanggar maka bisa dilakukan penertiban.

"Pengunjung juga tidak khawatir menggunakan jasa becak karena khawatir ada pengayuh becak yang nakal," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement