Advertisement

RAZIA SLEMAN : Cegah Sweeping, Tokoh Agama Dikumpulkan

Rima Sekarani
Kamis, 02 Juni 2016 - 08:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
RAZIA SLEMAN : Cegah Sweeping, Tokoh Agama Dikumpulkan Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidaya saat acar Sertijab di Mapolda DIY, Jumat (22/4/2016). (JIBI/Harian Jogja - dok. Polda DIY)

Advertisement

Razia Sleman digelar secara rutin.

Harianjogja.com, SLEMAN - Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat menginstruksikan kepada jajarannya di wilayah untuk melakukan sweeping salon plus secara terus menerus agar benar-benar bersih dari praktik tersebut. Operasi akan lakukan setiap hari, agar para pelaku prostitusi bisa hilang keberadaannya di wilayah DIY.

Advertisement

"Kebetulan kan dari awal hingga saat ini kita lakukan razia, kemarin ada delapan salon, itu yang ada bukan alat gunting tapi alat konstrasepsi, lho ini nyambungnya dimana. Ini hal yang perlu perhatian, kita lakukan operasi setiap hari," tegas dia dalam pertemuan dengan tokoh agama di Gedung Graha Sarina Vidi, Jalan Magelang, Mlati, Sleman, Rabu (1/6/2016).

Pertemuan dengan tokoh agama itu tak lain adalah untuk menyamakan persepsi, segala bentuk razia itu adalah tugas polri. Ia meminta kepada ormas agar tidak memprovokasi umat untuk melakukan sweeping. Prasta menegaskan, ia telah disumpah oleh negara sebagai Kapolda, oleh karena itu setiap pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya pasti akan lakukan. Jika ada umat yang nekat melakukan sweeping, kata dia, akan langsung berurusan dengan dirinya sebagai Kapolda.

"Yang sweeping cukup saya saja. Kita tindak yang sweepping makanya ini kita kumpulkan. Tidak usah ada yang sweeping. Itu tugas polisi biar polisi saja yang capek. Jangan mengambil alih tugas polisi. Saya bertindak sesuai kewenangan, percayakan saja," ungkapnya.

Jelang ramadan, selain menertibkan salon, pihaknya telah menyita 5.000 botol miras, razia itu akan terus berlanjut sampai pasca hari raya. Ia telah menugaskan jajarannya, untuk bersemboyan, tiada hari tanpa operasi, pagi siang malam bahkan waktu sahur juga harus melakukan operasi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY Thoha Abdurrahman dalam kesempatan itu menyatakan, pihaknya telah membuat edaran untuk tidak melakukan sweeping. "Jangan sweeping, laporkan pada polisi biar polisi yang menindak," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Porta by Ambarrukmo Launching Menu Festive Season Baru

News
| Jum'at, 08 Desember 2023, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement