Advertisement

BEASISWA DOSEN : 2000 Dosen Lolos Seleksi Beasiswa Unggulan, Mayoritas dari UGM

Minggu, 09 Oktober 2016 - 05:20 WIB
Nina Atmasari
BEASISWA DOSEN : 2000 Dosen Lolos Seleksi Beasiswa Unggulan, Mayoritas dari UGM Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja - Reuters)

Advertisement

Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia meloloskan 2000 orang dosen, mayoritas adalah dosen UGM

Harianjogja.com, JOGJA - Kementerian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) menyatakan sebanyak 2000 pelamar yang mendaftarkan diri dalam program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) lolos seleksi.  Dari jumlah itu dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tercatat menjadi yang paling banyak menerima beasiswa itu.

Advertisement

Menristekdikti M. Natsir menyatakan, dari 2000 penerima beasiswa, 208 di antaranya merupakan dosen UGM. Sisanya didapat secara merata dosen-dosen di seluruh Indonesia.

"Paling banyak memang UGM, dosen di sini mencapai 10 persen sendiri dari keseluruhan penerima yang lolos seleksi," ujar M. Natsir saat memberikan arahan kepada para penerima BUDI di Grha Sabha Pramana UGM, Jumat (7/10/2016).

Selanjutnya Natsir berpesan, seorang dosen harus profesional dalam mendidik sekaligus menjadi seorang ilmuan yang mampu menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam kegiatan pembekalan ini, Nasir memaparkan tantangan besar yang harus dihadapi bangsa Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi agar tidak tersingkir dan termarjinalkan dalam persaingan global. Jika dibandingkan dengan Cina, ia menjelaskan, Indonesia memiliki jumlah perguruan tinggi yang jauh lebih banyak.

Kendati  demikian, secara kualitas, perguruan tinggi di Indonesia masih kalah unggul dibandingkan dengan Tiongkok.

Bersambung halaman 2

“Di Indonesia jumlah penduduknya 255 juta, dan kita memiliki 4.350 perguruan tinggi. Kalau dikomparasi dengan Cina yang jumlah penduduknya 1,4 miliar, mereka hanya punya 2.824 perguruan tinggi. Tapi 10 dari perguruan tinggi mereka bisa masuk ke dalam peringkat 500 universitas terbaik di dunia,” jelasnya.

Ia menyebutkan dua hal yang menjadi tantangan bagi pengembangan perguruan tinggi di Indonesia, yaitu inefisiensi dan inefektivitas proses pembelajaran. Karena itu, ia pun menuntut para penerima beasiswa untuk dapat menjadi penggerak kemajuan pendidikan di Indonesia.

“Dengan pemberian beasiswa ini kami menuntut para mahasiswa untuk terus meningkatkan mutu. Ini yang harus didorong agar pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Dengan mutu yang baik, kita bisa meningkatkan index persaingan global,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan oleh rektor UGM Dwikorita Karnawati  saat memberikan sambutan. Ia menyambut baik program beasiswa yang ditawarkan Kemristekdikti bersama LPDP yang selaras dengan niatan UGM untuk memperbanyak jumlah mahasiswa pascasarjana dalam rangka menjadikan pendidikan pascasarjana sebagai tulang punggung pendidikan di UGM.

Hal ini, menurutnya, menjadi hal yang penting mengingat peran pendidikan pascasarjana dalam mengembangkan riset dan IPTEK di Indonesia.

“Dengan arah pengembangan tersebut, beasiswa BUDI dapat semakin mempercepat ketangguhan pendidikan pascasarjana di berbagai universitas di Indonesia,” paparnya.

Pada tahun ini BUDI diberikan kepada 2.087 dosen  yang melanjutkan studi di 50 Perguruan Tinggi Negeri dan sembilan Perguruan Tinggi Swasta di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement