Advertisement

BENCANA KULONPROGO : Tanah Longsor Sebabkan Jalan Kalibawang-Muntilan sempat Ditutup

Rima Sekarani
Kamis, 02 Maret 2017 - 15:01 WIB
Nina Atmasari
BENCANA KULONPROGO : Tanah Longsor Sebabkan Jalan Kalibawang-Muntilan sempat Ditutup Beberapa pengguna jalan melintas di Jalan Sentolo-Muntilan kilometer 28, Dusun Klangon, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Kamis (2/3/2017). Jalan tersebut sempat ditutup akibat longsornya tebing setinggi 15 meter dan lebar 20 meter, Rabu (1/3/2017) kemarin. (Rima Sekarani I.N./JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Bencana Kulonprogo terjadi berupa tanah longsor

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bencana longsor terjadi pada tebing setinggi 15 meter dan lebar 20 meter di Jalan Sentolo-Muntilan kilometer 28, Dusun Klangon, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Rabu (1/3/2017). Kejadian itu mengganggu kelancaran akses jalan propinsi yang menghubungkan Kulonprogo dengan Magelang, Jawa Tengah.

Advertisement

Kapolsek Kalibawang, Kompol Joko Sumarah mengatakan, longsor terjadi pada sekitar pukul 17.00 WIB. Material longsor diketahui menutup separuh badan jalan sehingga dinilai membahayakan pengguna jalan.

“Setelah berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait, jalan sempat kami tutup dan arus lalu lintas kami alihkan sementara,” ujar Joko, Kamis (2/3/2017).

Menurut Joko, kondisi tanah pada tebing masih cenderung labil sehingga rawan longsor susulan. Pengalihan arus dilakukan demi menjaga keselamatan warga. Hal itu mengingat longsor terjadi di jalur yang cukup ramai dilalui kendaraan.

Dia lalu menjelaskan, kendaraan dari arah Sentolo diarahkan ke Jagalan, Kalibawang menuju kawasan Borobudur, Jawa Tengah. Kendaraan dari arah Kalibawang yang ingin menuju Magelang diarahkan melalui Jembatan Ancol. Jembaran Ancol juga dijadikan alternatif bagi mereka yang datang dari arah Magelang.

Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Indarto mengatakan, hujan memang turun sejak siang pada Rabu kemarin. Hal itu membuat tanah menjadi labil dan longsor. Pembersihan material longsor sengaja dilakukan mulai Kamis pagi karena menunggu situasi menjadi lebih aman.

“Kami bersama-sama membuka akses jalan dengan mengevakuasi material tanah longsor yang menutup hampir separuh badan jalan secara manual,” ucap Indarto.

Sementara itu, salah satu pengguna jalan bernama Solikhin mengaku tidak keberatan dengan adanya pengalihan arus lalu lintas. Dia pun was-was dengan ancaman longsor susulan. “Cukup mengganggu sebetulnya. Tadi malam saya mau lewat sini tapi ditutup. Kalau memutar, jadi lebih jauh sekitar 10 kilometer,” ungkap warga Borobudur, Jawa Tengah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenlu Singapura: Riza Chalid Tidak Berada di Singapura dan Sudah Lama tidak Memasuki Singapura

News
| Kamis, 17 Juli 2025, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang

Wisata
| Selasa, 15 Juli 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement