Advertisement

Warga Sitimulyo Pecahkan Batu Raksasa secara Manual

Arief Junianto
Senin, 08 Mei 2017 - 05:20 WIB
Nina Atmasari
Warga Sitimulyo Pecahkan Batu Raksasa secara Manual Para relawan FPRB Piyungan meninjau lokasi batu yang menutup ruas jalan di Dusun Ngablak, Minggu (7/5/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Batuan berdiameter kurang lebih empat meter akhirnya dipecah secara manual

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL --Batuan berdiameter kurang lebih empat meter yang menutup ruas jalan menanjak Piyungan - Pleret di Dusun Ngablak semenjak awal Februari lalu, akhirnya dipecah secara manual oleh warga setempat. Batu berukuran cukup besar itu jatuh akibat guguran longsor pada tebing di ruas jalan tersebut.

Lurah Desa Sitimulyo, Juweni mengatakan pada mulanya satu batu jatuh dan menutupi jalan akibat hujan deras yang turun terus menerus, kemudian warga membuka jalan baru pada tebing sebagai alternatif jalan yang tertutup batu.

Namun, batu kedua kembali jatuh. Padahal tebing tersebut terletak tepat di atas permukiman warga.

"Padahal jalan ini penting sekali. Setiap sore digunakan untuk lewat sapi dari TPA [Tempat Pembuangan Akhir], juga penghubung Piyungan - Pleret," ujar dia kepada Harianjogja.com di sela-sela kunjungan FPRB Piyungan ke lokasi longsor tersebut, Minggu (7/5/2017).

Berdasarkan hasil pantauan Harianjogja.com, stuktur tebing yang merupakan tanah lempung merah berbatu memang sangat tinggi potensi longsor. Apalagi jika tebing tersebut dibiarkan tanpa ditanami pohon penguat.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Suharno mengatakan BPBD telah berupaya menyelesaikan permasalahan guguran batu tersebut.

Menurutnya, BPBD telah berkoordinasi dengan pihak Tagana kemungkinan pemecahan batu menggunakan dinamit karena dikhawatirkan jatuh ke permukiman warga. Pihak Tagana telah mengukur dan memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk peledakan.

"Setelah dihitung biayanya habis Rp15 juta, ya kami tidak ada anggarannya," kata dia.

Akhirnya, warga Dusun Ngablak bersama dengan warga yang tinggal di sekitar TPA Piyungan secara swadaya dan swadana mengatasi permasalahan tersebut. Kini, satu batu yang menutup jalan sudah dipecah menjadi beberapa bagian kecil dan mulai disisihkan dari jalan. Warga juga telah memperbaiki jalan dengan menambah corblok yang telah rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement