Advertisement

KECELAKAAN JOGJA : Apa Penyebab Laka di Bumijo & Gembira Loka?

Sunartono
Sabtu, 20 Mei 2017 - 13:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
KECELAKAAN JOGJA : Apa Penyebab Laka di Bumijo & Gembira Loka? Ilustrasi korban kecelakaan. (active.com)

Advertisement

Kecelakaan Jogja terjadi dua hari berturut-turut di tempat yang berbeda.

Harianjogja.com, JOGJA -- Kecelakaan yang disebabkan bus pariwisata terjadi di dua lokasi di Kota Jogja. Seorang pesepeda meninggal di lokasi kejadian, karena ditabrak bus pariwisata B 7161 CGA di Jalan Tentara Pelajar, Bumijo Kulon, Bumijo, Jetis, Jumat (19/5/2017) pukul 11.30 WIB. Seorang kondektur bus pariwisata juga mengalami nasib serupa, tergencet bus, diduga karena rem tak berfungsi saat di parkir kawasan Gembira Loka, Kamis (18/5/2017) sore.

Advertisement

Korban meninggal pesepeda adalah Waluyo Sugirman, 69, warga Bangunrejo TR/1436 RT56/RW13 Tegalrejo, Kota Jogja. Sedangkan kondektur yang menjadi korban di Gembira Loka bernama Paryanto, 45, warga Pelemsewu RT02 Panggungharjo, Sewon, Bantul.

Baca Juga :http://www.harianjogja.com/2017/05/19/kecelakaan-jogja-bus-pariwisata-kembali-makan-korban-818211"> KECELAKAAN JOGJA : Bus Pariwisata Kembali Makan Korban

Kanit Laka Satlantas Polresta Jogja AKP Hendro Wahyono menyatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan di TKP setelah kejadian. Utamanya dengan memeriksa CCTV yang bisa diakses dari ruang sekuriti BPD DIY. Sebelum itu, telah mengamankan armada bus yang menabrak, sepeda milik korban dan sopir bus. Para penumpang bus tersebut telah dialihkan ke armada lain untuk melanjutkan perjalanan. Hingga Jumat (19/5/2017) sore, sopir bus masih diperiksa penyidik Satlantas, sedangkan pemeriksaan saksi dijadwalkan Sabtu (20/5) hari ini.

Dari hasil analisa di TKP, lanjutnya, bus tersebut rombongan pariwisata bersama dua bus lainnya. Saat kejadian posisi bus penabrak berada di urutan kedua. Kecepatan bus tersebut tidak lebih dari 40 kilometer/jam karena mendekati lampu bangjo dan berada di kawasan macet. Mengingat tidak ada bekas rem di sekitar lokasi, kemungkinan besar korban terserempet dari bagian samping bukan ditabrak dari belakang.

"Dari CCTV yang kami lihat memang sama-sama dari selatan. Bus ini kedua, pertama sudah jalan, nah di belakang bus pertama ini ada korban naik sepeda, kemudian bus kedua melintas terjadilah senggolan. bekas rem tidak ada, artinya bus ini kemungkinan tidak menabrak dari depan tetapi dari samping itu bisa nyenggol, sepedanya nyenggol duluan, kami belum tahu [karena tidak tercover CCTV]," terangnya, Jumat (19/5/2017).

Di Gembiro Loka, seorang kondektur bus pariwisata juga meregang nyawa karena tergencet bus. Peristiwa itu berawal saat bus AA 1623 AB yang dikemudikan Muji Santoso, warga Sedayu, Bantul mengalami macet kemudian didorong saat diparkir di tempat parkir timur Gembiro Loka. Di samping bus tersebut juga terdapat bus lain yang diparkir dengan jarak tak lebih dari satu meter. Seusai didorong, rem bus diduga tidak dapat berfungsi dengan baik, padahal di posisi kemiringan. Karena khawatir bus menabrak pohon yang berada di belakangnya, korban pun berinisiatif mengganjal ban bus sisi depan dengan balok kayu. Namun bus tetap saja melaju, ketika ia berupaya menghindar, celakanya pintu bus justru terbuka. Korban terjatuh hingga tergencet bus dan meninggal dunia.

"Sempat di bawa ke RS Hidayatulloh, tetapi dirujuk ke RSPAU Harjolukito, dinyatakan sudah meninggal dunia. Luka di tangan kiri dan dada memar," terang Kapolsek Kotagede Kompol Gunawan.

Mantan Kapolsek Berbah Sleman ini mengakui penyebab kecelakaan itu karena kekuranghati-hatian baik pengemudi maupun kondektur bus tersebut. Terkait bus yang macet dan dugaan rem tidak layak jalan, hal itu masih dalam penyelidikan petugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement