Advertisement

PROGRAM DERADIKALISASI : Bamusi Zikir Merawat Kebhinekaan

I Ketut Sawitra Mustika
Rabu, 24 Mei 2017 - 05:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
PROGRAM DERADIKALISASI : Bamusi Zikir Merawat Kebhinekaan Ilustrasi zikir. (JIBI/Semarangpos.com - Dok.)

Advertisement

Program deradikalisasi diatasi dengan menggelar zikir

Harianjogja.com, JOGJA -- Baitul Muslimin Indonesia [Bamusi], organisasi sayap keislaman PDI Perjuangan, akan menggelar zikir bertema Merawat Kemajemukan Dalam Bingkai NKRI, Rabu (24/5/2017) di Kantor DPD PDIP, Jalan Tentara Rakyat Mataram.

Advertisement

Baca Juga : http://m.harianjogja.com/2016/02/03/program-deradikalisasi-jk-minta-kemenag-kunjungi-ponpes-terindikasi-radikal-687634">PROGRAM DERADIKALISASI : JK Minta Kemenag Kunjungi Ponpes Terindikasi Radikal

Menurut Dewan Pimpinan Daerah PDIP DIY, Bambang Praswanto, zikir dilaksanakan karena akhir-akhir ini kondisi Indonesia sedang terancam lewat berbagai gerakan radikal, intoleran, dan anti-Pancasila.

Ia mengatakan PDIP yang sedari awal berdirinya sudah berasaskan Pancasila sudah tidak bisa lagi membiarkan berbagai tindakan intoleran berkembang lebih jauh lagi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kami ada dan kuat. Sekarang kami sudah tidak bisa lagi mentolerir semua kegiatan intoleran dan gerakan-gerakan yang ingin merubah Pancasila sebagai dasar negara. Kami tidak bisa mengambil resiko lagi. Istilahnya ini dadaku mana dadamu,” jelas Bambang saat memberikan keterangan pers di Kantor DPD PDIP, Selasa (23/5/2017).

Ia mengatakan PDIP tidak ingin membalas tindakan-tindakan intoleran lewat serangan fisik dengan cara menggerakkan Satuan Tugas. Cara itu, menurutnya, tidak pas. Karena itulah PDIP lebih memilih zikir untuk memberikan pemahaman agama yang tidak salah kaprah.

Bambang mengatakan salah satu penyebab maraknya tindakan intoleran akhir-akhir ini disebabkan karena pemahaman agama yang salah. Selain pemahaman agama yang salah kaprah, ia menilai kebebasan di Indonesia sudah kebablasan.

“Setelah ada keterbukaan, seakan-seakan akan semua wacana boleh dipelajari dan dipraktekkan. Padahal bingkai kita adalah Pancasila. Disini kami ingin memberikan pemahaman yang benar mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Ia menambahkan, selain zikir yang akan dilakukan sejak pagi sampai sore hari, juga akan ada orasi kebangsaan yang akan dibawakan oleh mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif dan Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Sunyoto Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement