Advertisement
Ini Penyebab Warga Semakin Enggan Naik Bus Trans Jogja

Advertisement
Bus Trans Jogja yang semakin tak diminati masyarakat
Harianjogja.com, JOGJA- Bus Trans Jogja yang semakin tak diminati masyarakat.
Advertisement
Kepala UPT Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY Sumariyoto, Rabu (22/11/2017) menyebutkan penyebabnya adalah jalur Trans Jogja yang bercampur dengan lalu lintas kendaraan lain.
Sedangkan pertumbuhan kendaraan di DIY sangat masif, sehingga jalan jadi sering macet. "Saat macet, otomatis waktu tempuh angkutan umum itu juga akan semakin lama," katanya.
Pertumbuhan kendaraan yang semakin menggila, sebutnya, adalah persoalan yang dilematis bagi Pemerintah Daerah DIY. Pasalnya, sumber pendapatan utama provinsi adalah pajak kendaraan, jadi semakin banyak kendaraan, pendapatan akan semakin banyak.
Hal ini berbeda dengan kabupaten atau kota yang pajaknya berasal dari hotel, restaurant, objek wisata dan tempat hiburan. Sedangkan disisi lain, kemacetan juga menghasilkan masalah tersendiri seperti terbuangnya waktu.
Waktu tunggu yang lama akhirnya membuat orang-orang mencari alternatif lain untuk bepergian, yaitu angkutan berbasis aplikasi, yang dalam hal ini menawarkan kecepatan, kemudahan, dan berharga terjangkau.
Hadirnya ojek online yang siap sedia menjemput kapan saja dan bisa bermanuver di tengah kemacetan tentu sulit ditolak oleh masyarakat yang semakin terburu-buru. Pun demikian dengan taksi online yang serasa mobil pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Senggol Jogja, Blunder Ade Armando Bisa Gerus Suara PSI dan Elektabilitas Prabowo
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pertamax Series dan Dex Series Kembali Turunpada Desember Ini
- Permudah Pelanggan KRL, KAI Commuter Line Luncurkan Aplikasi C-Access
- 100 Pemuda Ikuti Latihan Kepemimpinan di Jogja
- Dispar DIY Genjot Kunjungan Wisatawan di Desember Ini
- Tak Melulu di Malioboro, Dispar DIY Sebut Desa Wisata Kini Jadi Favorit Wisatawan
Advertisement
Advertisement