Advertisement
Gerah dengan Paham Radikal, Alumni GSNI Rapatkan Barisan
Advertisement
Alumni GSNI rapatkan barisan.
Harianjogja.com, JOGJA—Alumni Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) mendeklarasikan berdirinya Persatuan Alumni GSNI di Kampus UGM Jogja, Sabtu (20/1/2018) lalu.
Advertisement
GSNI yang pertama berdiri pada 2 Januari 1959 adalah organisasi pelajar nasionalis yang berazaskan Marhaenisme/Pancasila. Organisasi yang mengampanyekan nilai-nilai nasionalisme ini sempat tenggelam pada era Orde Baru karena dianggap sebagai bagian dari pendukung Presiden Soekarno.
Namun selepas reformasi 1998, organisasi yang merupakan saudara kandung dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu kembali bangkit. Kini, alumni GSNI seluruh Indonesia mendeklarasikan diri perlunya suatu wadah untuk memersatukan para almuni GSNI.
Deklarasi Persatuan Alumni GSNI didasari munculnya gerakan-gerakan yang dinilai hendak merobohkan fondasi kebangsaan Pancasila. “Gerakan yang hendak merobohkan rumah besar NKRI dan terang-terangan juga tergetnya mengganti Pancasila dan memaksakan ideologi khilafah. Gerakan ini muncul dalam berbagai bentuk baik radikal maupun moderat,” ungkap salah satu alumni GSNI Hadi Wasikoen melalui rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (22/1/2018).
Gerakan tersebut menurutnya tak hanya muncul di jalanan namun juga di lembaga perwakilan rakyat. Kemunculan gerakan semacam itu terjadi karena melunturnya ajaran Bung Karno. Sementara generasi muda saat ini dinilai gagal paham soal sejarah para pejuang terdahulu. “Karenanya tidak aneh kalau rasa pembelaan terhadap negara menjadi menipis bahkan cenderung luntur jiwa nasionalisme dan patriotismenya,” lanjut dia.
Persatuan Alumni GSNI juga membantah tujuan gerakan ini untuk politik praktis. “Wadah alumni sudah pasti bukan mencari kedudukan atau kekayaan sebab umur mereka berkisar antara 65 hingga 80 tahun. Tapi semata-mata terpanggil untuk menggugah generasi muda,” lanjutnya.
Anggota Alumni Persatuan GSNI lainnya Harnardono mengatakan kegiatan lembaganya akan difokuskan pada diseminasi dan sosialisasi ajaran-ajaran Bung Karno tentang nasionalisme ke anak-anak muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BPOM Temukan 181 Kosmetik Berbahaya, Pengguna Bisa Alami Iritasi hingga Kesehatan Janin pada Ibu Hamil
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP DIY Punya Seragam Baru, Terinspirasi dari Pakaian Bregada Surakarsa Kraton
- Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Menurut Pakar
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Bakal Dilengkapi Underpass di Kawasan Perbukitan Prambanan
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
Advertisement
Advertisement